Site icon Pahami

Berita Hizbullah Masih Bagikan Pager Baru Sebelum Ledakan Maut di Lebanon


Jakarta, Pahami.id

Kelompok milisi Hizbullah dilaporkan mendistribusikan pager bermerek Gold Apollo kepada anggotanya beberapa jam sebelum ribuan perangkat tersebut meledak pada Selasa (16/9).

Dua sumber keamanan mengatakan upaya tersebut menunjukkan bahwa Hizbullah yakin mereka aman meskipun terdapat peralatan elektronik untuk mengidentifikasi ancaman.


Seorang anggota milisi dukungan Iran menerima pager baru pada Senin (15/9). Namun, pager tersebut meledak keesokan harinya saat masih berada di dalam kotaknya.

“Sebuah pager yang diberikan kepada anggota senior beberapa hari sebelumnya melukai seorang bawahan ketika meledak,” kata sumber kedua dikutip Reuters, Sabtu (21/9).


Dalam serangan yang tampaknya terkoordinasi, perangkat bermerek Gold Apollo meledak di benteng Hizbullah di Lebanon selatan, pinggiran kota Beirut, dan lembah Bekaa timur.

Kemudian, ratusan walkie-talkie milik Hizbullah pun ikut meledak pada Rabu (18/9). Serangkaian serangan tersebut menewaskan 37 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai lebih dari 3.000 orang.

[Gambas:Video CNN]

Lebanon dan Hizbullah mengatakan Israel berada di balik serangan itu. Sumber keamanan Barat mengatakan unit intelijen militer rahasia Israel, Unit 8200, terlibat dalam perencanaan tersebut.

Israel, yang sejak itu meningkatkan serangan udara di Lebanon, tidak menyangkal atau membenarkan keterlibatan mereka.

Sumber mengungkapkan bahwa baterai walkie-talkie telah dicampur dengan bahan peledak berkekuatan tinggi yang dikenal sebagai PETN.

Tiga gram bahan peledak yang disembunyikan di pager tidak terdeteksi selama berbulan-bulan oleh Hizbullah.

Sumber keamanan mengatakan akan sangat sulit mendeteksi bahan peledak dengan perangkat atau pemindai apa pun.

Sumber tersebut tidak mengatakan jenis pemindai apa yang digunakan Hizbullah untuk menjalankan pager tersebut.

Hizbullah memeriksa pager tersebut setelah dikirim ke Lebanon, mulai tahun 2022, termasuk membawanya melalui bandara untuk memastikan tidak memicu alarm.

Namun sumber tersebut tidak menyebutkan bandara tempat mereka melakukan tes tersebut.

“Ketimbang mencurigai secara spesifik terhadap pager tersebut, penggeledahan tersebut merupakan bagian dari pemeriksaan rutin terhadap peralatannya, termasuk perangkat komunikasi, untuk mencari indikasi bahwa pager tersebut telah dicampur dengan bahan peledak atau mekanisme pengawasan,” kata sumber keamanan.

(lna/chri)



Exit mobile version