Jakarta, Pahami.id —
Anies Baswedan angkat suara soal nasib pencalonannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta setelah beberapa pendukung partainya mulai menunjukkan tanda-tanda mundur.
Menurut Aneis, sebelum pendaftaran di KPU merupakan hari dimana keputusan dipertimbangkan berdasarkan aspirasi masyarakat atau keinginan satu atau dua orang. Anies belum bisa memastikan nasibnya ke depan meski mengaku punya cita-cita agar bisa berkompetisi lagi.
“Jadi ini yang saya tekankan berkali-kali, ini zaman dimana banyak orang harus mengambil keputusan antara menyuarakan aspirasi rakyat atau menuruti keinginan satu atau dua orang. Ini yang terjadi sekarang,” kata Anies usai menghadiri acara tersebut. Laga Persija di JIS, Sabtu (10/8) malam.
Ia enggan membeberkan siapa saja pihak yang terlibat, namun berharap aspirasi masyarakat bisa disalurkan oleh partai.
Anies ingin semua pihak bisa menjaga demokrasi dengan menjaga aspirasi tersebut. Menurut dia, keinginan tersebut terlihat dari dukungan pengurus partai di DKI terhadap dirinya, mulai dari PKS, PKB, NasDem hingga PDIP.
Anies mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut. Menurut dia, usulan dukungan dari pengurus partai daerah menunjukkan keberhasilan mereka dalam menjaring aspirasi masyarakat.
“Mari kita jaga demokrasi kita. Dan di mana kita bisa melihat aspirasi masyarakat? Lihat saja para pengurus daerah. DPW-DPW. Itu aspirasi rakyat, dari masyarakat,” ujarnya.
Anies mengaku saat ini sedang menjalin kontak dengan semua pihak termasuk PDIP yang baru-baru ini menyampaikan ketertarikannya melalui Sekjen Hasto Kristiyanto.
Anies mengaku dekat dengan Hasto karena sama-sama kuliah di UGM.
“Ada komunikasi dengan PDIP, ada komunikasi dengan pihak lain. Komunikasi terus kita jaga. Dan Pak Hasto tadinya tidak mengenal saya. Kita belajar bersama di kampus yang sama di Jogja,” ujarnya.
(melalui/biaya)