Site icon Pahami

Berita Haris Rusly Dukung Polisi Usut Tuntas Kasus Pembubaran Dialog Kemang


Jakarta, Pahami.id

Eksponen Gerakan Mahasiswa Yogyakarta 1998, Haris Rusly Moti, menyatakan dukungannya kepada polisi mengusut tuntas kasus pembubaran paksa diskusi yang digelar di Forum NKRI di Kemang beberapa waktu lalu.

“Saya mendukung penuh upaya Polri mengungkap dan menindak tegas pelaku dan dalang peristiwa putusnya diskusi Forum Cinta Tanah Air,” kata Haris kepada awak media, Senin (30/9). .

Sebab, Haris menduga, pembubaran ini bukan hal biasa. Menurut dia, ada upaya yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menciptakan persepsi negatif terhadap pemerintahan saat ini dan pemerintahan terpilih ke depan.


Ia menduga ada “tangan-tangan gelap” yang terus berusaha membangun citra Indonesia seolah anti demokrasi, dan menggunakan cara-cara preman dalam menyikapi perbedaan.

“Setelah berbagai upaya gagal, seperti mencoba mengadu domba Prabowo, Jokowi, dan Gibran dengan isu akun fufufafa, isu matahari kembar di pemerintahan Prabowo, hingga pemberitaan palsu pemanggilan regu maut Jokowi, kini sepertinya ada. adalah kejadian gangster yang dibuat-buat sebagai langkah selanjutnya untuk menciptakan persepsi negatif,” jelasnya.


Lanjut Haris, narasi yang bisa dikembangkan dari peristiwa ini bisa jadi sangat tendensius, memunculkan pandangan masyarakat yang seolah-olah pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 adalah pemerintahan yang anti kritik, anti dialog, dan anti demokrasi. pemerintah.

“Saya menduga ada upaya terus-menerus untuk menciptakan suasana kisruh sehingga mengganggu stabilitas politik negara menyambut pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2024 dan Pilkada langsung yang digelar November 2024,” ujarnya.

Oleh karena itu, mantan Panglima TKN Prabowo-Gibran kembali menegaskan dukungannya kepada polisi untuk segera mengungkap dan menindak tegas pelaku dan dalang kejadian tersebut.

Kemudian, dia berharap aparat penegak hukum bisa menciptakan suasana kondusif dengan menjaga stabilitas politik dan mengedepankan prinsip demokrasi.

Menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden pada tahun 2024, saya berharap para pemangku kepentingan khususnya keamanan dan penegakan hukum dapat menciptakan ‘sistem pendingin’ untuk menjaga iklim politik yang sehat dan demokratis, kata Haris.

Lebih lanjut, Haris menegaskan, meski sering disinggung soal pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam mengurus negara, Prabowo tak lantas ingin menghilangkan perbedaan pendapat.

Di sisi lain, kata dia, Prabowo selalu menghormati perbedaan pendapat di masyarakat dan mengutamakan dialog dalam mencapai kesepakatan.

“Pak Prabowo sangat menghormati perbedaan pendapat yang berkembang di masyarakat, dan selalu mengedepankan dialog dalam mencapai kesepakatan minimal,” ujarnya.

(dalam)



Exit mobile version