Jakarta, Pahami.id —
Kelompok milisi Hamas Palestina mengaku siap melakukan gencatan senjata Israeltanpa menuntut kondisi baru.
Laporan dari ReutersHamas menyatakan setuju untuk melaksanakan proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden pada Juni lalu.
Tidak ada ketentuan baru yang diminta. Kondisi ini diharapkan juga berlaku bagi Israel.
Dalam keterangannya, Hamas mengatakan tim perundingnya yang dipimpin pejabat senior Khalil al-Hayya telah bertemu dengan mediator di Doha, Qatar, pada Rabu (11/9).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.
Ini merupakan perundingan terbaru setelah perundingan sebelumnya berakhir buntu. Pasalnya, Israel meminta penguasaan perbatasan Mesir-Gaza yang dikenal dengan Koridor Philadelphia untuk mencegah pergerakan Hamas.
Pada Sabtu (7/9), Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat, William Burns, selaku kepala negosiator AS, mengatakan proposal gencatan senjata yang lebih rinci akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Agresi Israel di Jalur Gaza terus berlanjut sejak dimulai pada Oktober 2023. Hingga saat ini, 41.020 warga Palestina tewas dan 94.925 lainnya luka-luka.
Mayoritas korban tewas adalah anak-anak dan perempuan. Israel berulang kali menyerang kamp-kamp pengungsi, bahkan yang terbaru bahkan secara terang-terangan menyerang Al Mawasi, sebuah wilayah yang diklaim sebagai zona aman oleh Negara Zionis.
(blq/dna)