Jakarta, Pahami.id –
Hamas Menteri Luar Negeri Palestina yang Dikritik Varsen Aghabekian Shahin dari partai Fatahyang meminta peluncuran senjata melawan grup pertandingan.
Saat ini, dunia menyebut pemerintah Palestina sebagai Otoritas Palestina (PA) yang saat ini dikendalikan oleh Fatah.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Hamas terkejut dengan komentar Shahin di tengah invasi brutal Israel ke Palestina. Mereka juga menyatakan bahwa pernyataan itu tidak menunjukkan keselarasan kepada Palestina.
“Pernyataan itu tidak bermanfaat bagi orang -orang atau kepentingan negara kita,” kata Al Jazeera pada hari Jumat (8/15).
Hamas menekankan bahwa pertandingan dan senjata mereka adalah hak -hak negara selama pendudukan dan invasi Israel di Palestina.
Kelompok ini hanya ingin melepaskan senjata mereka jika ada pemulihan penuh hak -hak Palestina, kemerdekaan negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota.
Pada kesempatan ini, Hamas juga meminta Otoritas Palestina (PA) yang dilakukan oleh Fatah untuk menarik pernyataan itu dan berdiri dengan Palestina melawan Israel.
Menurut Hamas, Israel berencana untuk menghilangkan Palestina dan melampaui seluruh wilayah negara.
Pernyataan Hamas muncul setelah Shahin mengatakan kelompok itu tidak lagi mengendalikan Gaza dan akan menyerahkan senjatanya kepada pemerintah yang diakui oleh komunitas internasional.
Fatah adalah musuh fana Hamas. Kedua kelompok kedua ingin Palestina bebas tetapi memiliki misi sendiri untuk mewujudkan keinginan ini.
Shahin juga meminta pasukan keamanan internasional dan penarikan penuh militer Israel dari Gaza Strip, seperti dikutip oleh Reuters.
Pernyataan Shahin muncul ketika Israel baru saja memulai operasi imperialisme untuk menggabungkan kota Gaza.
Israel meluncurkan invasi Palestina pada Oktober 2023. Sejak itu, mereka telah menjaga semua warga negara dan objek publik.
Dampak lebih dari 61.000 serangan di Palestina terbunuh dan jutaan orang harus pindah.
(Isa/DNA)