Jakarta, Pahami.id —
Kelompok Hamas menyumpahi Amerika Serikat karena telah menjual amunisi berdaya ledak tinggi dan peralatan perang tambahan kepada Israel di tengah agresi di Palestina.
“(Penjualan) tersebut merupakan bukti nyata bahwa pemerintah Amerika sepenuhnya mensponsori perang kriminal ini,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dikutip dari AFPSabtu (30/12).
Hamas kemudian mengatakan kepada pemerintahan Presiden Joe Biden, “Secara mencolok berasosiasi dan secara aktif mendukung semua kekejaman yang dilakukan (oleh Israel).”
Negeri Paman Sam menjual peralatan perang senilai US$147,5 juta atau sekitar Rp2,242 triliun kepada Israel.
Amerika Serikat dikatakan menjual peluru artileri 155 milimeter dengan ketentuan darurat dengan mengabaikan tinjauan Kongres.
Persyaratan yang sama digunakan pada awal Desember untuk menyetujui penjualan hampir 14.000 peluru tank ke Israel.
[Gambas:Video CNN]
“Menteri Luar Negeri menetapkan bahwa ada keadaan darurat yang memerlukan penjualan senjata segera kepada pemerintah Israel sehingga melewati persyaratan normal untuk tinjauan kongres,” tulis pernyataan Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS, dilansir AFP.
Israel, tambah badan tersebut, akan menggunakan peningkatan kemampuan ini untuk mencegah ancaman regional dan memperkuat pertahanan internalnya.
“Adalah kewajiban semua negara untuk menggunakan amunisi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” tambah mereka.
Sejak dimulai pada 7 Oktober, invasi Israel telah memakan korban jiwa lebih dari 21 ribu orang di Jalur Gaza. Kebanyakan dari mereka adalah kelompok perempuan dan anak-anak.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 21.320 warga Palestina tewas dan lebih dari 55.000 orang terluka akibat perang tersebut.
Sejak gencatan senjata sementara berakhir pada awal Desember, Israel semakin brutal dalam melakukan serangan di Jalur Gaza. Israel juga memperluas operasinya ke selatan, wilayah di mana ratusan ribu pengungsi mengungsi.
Diperkirakan sekitar 1,9 juta orang di Gaza kehilangan tempat tinggal sejak Oktober lalu. Badan pengungsi PBB (UNRWA) memperingatkan bahwa 40 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza kini berisiko kelaparan.
(pra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);