Jakarta, Pahami.id –
Hamas Konfirmasikan kematian kepala tentaranya DEIF MOHAMMED Pada hari Kamis (1/30). Deif adalah sosok yang dituduh Israel Sebagai salah satu dalang di balik serangan pada 7 Oktober 2023.
Konfirmasi disajikan oleh juru bicara Hamas Abu Obeida sekitar satu tahun sejak Israel mengumumkan pembunuhan Mohammed Deif tahun lalu.
“Al-Qassam Brigade mengumumkan kepada orang-orang hebat kami tentang sekelompok pejuang bangsawan dan komandan heroik,” kata Abu Oberida dalam sebuah pernyataan video seperti yang dilaporkan oleh AFP.
“Komandan Mohammed Deif, Kepala Staf Al-Qassam Brigade (dan) Komandan Marwan Issa, Wakil Kepala Staf di antara mereka,” katanya.
Israel menuduh Deif sebagai salah satu dalang utama serangan itu pada 7 Oktober 2023, bersama dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang terbunuh pada 16 Oktober 2024.
Pada tanggal 1 Agustus 2024, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah menewaskan deif dalam serangan udara di Gaza pada Juni 2024.
Militer Israel mengatakan jet tempur menyerang Khan Younis pada 13 Juli 2024 dan menurut penilaian intelijen, Pasti Mohammed Deif terbunuh dalam serangan itu, bersama dengan salah satu komandan utamanya, Rafa Salaha.
“Deif memulai, merencanakan, dan melakukan pembunuhan massal pada 7 Oktober,” kata militer Israel.
Deif menjadi sayap bersenjata Hamas, brigade Ezzedine al-Qassam, pada tahun 2002.
Deif, yang nama aslinya adalah Mohammed Diab al-Masri, lahir di kamp pengungsi Khan Yunis pada tahun 1965. Dalam video itu, Deif muncul mengenakan topeng atau ditampilkan dalam siluet, dan fotonya jarang terlihat.
Pada Januari 2024, Israel mengeluarkan foto deif yang menunjukkannya dengan satu titik yang hilang, tanpa menyebutkan detail waktu foto.
Musuh deif menyebut “kucing dengan sembilan nyawa” setelah dia hampir mati berkali -kali.
Pada tahun 2014, Israel meluncurkan serangan udara di Gaza, menewaskan istri Deif dan putra tujuh bulan.
DEIF dikatakan memainkan peran utama dalam jaringan terowongan besar yang dibangun di bawah Gaza.
Pada bulan Mei 2024, kepala jaksa penuntut Pengadilan Kriminal Internasional meminta surat perintah penangkapannya, bersama dengan Sinwar, untuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
(AFP/CHRI)