Jakarta, Pahami.id —
Anggota biro politik Hamas Mohammad Nazzal buka suara terkait usulan Paris yang membahas usulan gencatan senjata antar Israel-Hamas dan pertukaran sandera.
Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh telah menerima usulan tersebut. Kelompok tersebut juga telah mempelajarinya, seperti dikutip CNN.
Mereka kemudian menekankan bahwa “prioritas Hamas adalah menghentikan agresi, menarik semua pasukan Israel dari Gaza.”
“Kami sampaikan kepada mediator bahwa gencatan senjata permanen adalah tujuan kami, tapi kami bisa melakukannya pada perjanjian tahap kedua atau ketiga,” kata Nazzal, Selasa (30/1).
Ia kemudian berkata, “Tanpa penarikan pasukan Israel dari Gaza, kami tidak dapat menerima usulan baru ini.”
Nazzal mengatakan gencatan senjata tetap bermanfaat bagi kedua belah pihak, karena jika tidak, perang akan terus berlanjut.
“Kami siap mencapainya secara bertahap,” ujarnya Al Jazeera.
Dalam kesempatan itu, Nazzal menegaskan Hamas berniat membebaskan seluruh tahanan dari kedua belah pihak. Namun, ia juga menyadari perlunya negosiasi untuk mencapai level tersebut.
Diskusi mengenai proposal baru tersebut berlangsung di Paris, Prancis minggu ini. Pihak yang terlibat dalam perundingan tersebut adalah Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Israel.
Sejumlah pejabat menilai pembahasan perjanjian tersebut membuahkan hasil positif. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga memaparkan perkembangan perjanjian tersebut.
“Pekerjaan yang sangat penting dan produktif telah dilakukan. Dan ada harapan nyata untuk masa depan,” kata Blinken seperti dikutip PenjagaSenin (29/1).
Pernyataan serupa juga disampaikan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
“Kami berada dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan beberapa minggu lalu,” kata Al Thani.
Kesepakatan baru tersebut mencakup moratorium pertempuran selama 45 hari dan pembebasan 35 sandera Israel dengan imbalan 4.000 tahanan Palestina.
Israel selalu menentang gencatan senjata permanen dan bertekad menghancurkan Hamas. Namun kelompok oposisi di Palestina justru ingin agar pertempuran diakhiri sepenuhnya.
Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama kurang lebih seminggu pada November 2023. Ini merupakan perjanjian damai pertama mereka sejak tentara Zionis mengumumkan invasi ke Palestina.
Kesepakatan tersebut mencakup penghentian sementara pertempuran, pertukaran tahanan/sandera, dan lebih banyak bantuan yang masuk ke Gaza.
Israel melancarkan invasi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga menyatakan perang terhadap Hamas.
Akibat serangan mereka, lebih dari 27.000 orang tewas dan puluhan ribu rumah hancur.
(isa/dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);