Jakarta, Pahami.id –
Hakim Pengadilan Distrik Surabaya (PN) Heru Hanindyo mengungkapkan bahwa dia tidak berada di kantor temannya di Mangapul selama distribusi $ 140.000 dalam keputusan bebas terdakwa dalam kasus pembunuhan itu Gregory Ronald Tannur (31).
Ini disampaikan oleh Heru ketika ia diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Korupsi (Pengadilan Korupsi) di Pengadilan Distrik Jakarta Tengah (PN) pada hari Selasa (8/4).
“Tentang masalah distribusi uang, jelas bahwa saya tidak ada di kamarnya, Tuan Mangapul, saya tidak ada di sana, meskipun dua saksi mengatakan saya tidak ada di sana,” kata Heru.
Menurut pernyataan Erintuah Damanik dan Mangapul sebelumnya, distribusi uang dilakukan dua minggu setelah panel juri kedua dalam penanganan kasus Ronald Tannur.
Heru mengatakan itu jarang di Pengadilan Distrik Surabaya karena sering menjadi bedah saraf gigi dan tugas pedesaan resmi dari Juni hingga Juli 2024.
Termasuk pada 3 Juni ketika dia tidak memasuki kantor karena izin operasi saraf gigi di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
“Saya izin untuk tidak memasuki kantor karena melaporkan penugasan ke Mahkamah Agung dan pada sore hari saya menjalani operasi saraf gigi di Pondok Indah. Surat ini tidak memasuki pekerjaan bangsawan,” katanya.
Heru ingat diskusi yang akan diadakan dari 4 hingga 6 Juni. Kali ini diingat karena dia sejalan dengan gigi yang masih bengkak karena operasi.
Menurut ini, ia menjelaskan, distribusi uang terjadi sekitar 14 Juni. Heru mengatakan pada saat itu ia tidak ada di kantor.
“Yah, apa saksi Mr Mangapul dan Damanik, dua minggu setelah bertemu ya untuk uang atau apa, saya mengatakan bahwa pada tanggal 14 saya adalah izin untuk tidak memasuki kantor, tiket ada di sana, dan rekam medis ada di sana, pada tanggal 3 dan ke -14 saya tidak memasuki kantor,” kata Heru.
“Pada tanggal 14 saya terbang dari Surabaya ke operasi Jakarta maju di Pondok Indah, ada rekam medis,” katanya.
Selanjutnya, Heru menghabiskan waktu dan berada di Denpasar dari 17 hingga 20 Juni. Satu hari kemudian, tidak datang bekerja karena izin untuk mengendalikan operasi pasca-status. Kemudian pergi ke dinas ke Palangkaraya dari 24 hingga 26 Juni.
“Saya pada tanggal 27 Juni ketika klaim Ronald Tannur dan persidangan saya selama lebih dari dua minggu ditunda,” kata Heru.
Sehari kemudian, Heru Bealibi tidak hadir tanpa pekerjaan. Kemudian, Anda harus pergi ke Sidoarjo untuk menghadiri acara keluarga.
“Pada 1 sampai 5 saya pergi ke lapangan,” kata Heru.
Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo sebagai mantan hakim Pengadilan Distrik Surabaya telah dituduh menerima suap RP1 miliar dan $ 308.000 dosa yang diduga melestarikan kasus terdakwa Gregory Ronald Tannur.
Secara keseluruhan, korupsi yang diterima bernilai sekitar Rp4,3 miliar.
Kejahatan terjadi antara Januari 2024 dan Agustus 2024 atau setidaknya setidaknya waktu tertentu di tahun 2024 di Surabaya dan Pengadilan Bandara Dunkin Donuts Ahmad Yani Semarang.
Manajemen kasus ini diduga terlibat dalam mantan Kepala Balitbang Kumdil Ma Zarof Ricar.
Ronald Tannur akhirnya dihukum oleh Erintuah Damanik et al berdasarkan jumlah keputusan Surabaya PN: 454/pid.B/2024/pn.sby pada 24 Juli 2024. Ronald Tannur dijatuhi hukuman lima tahun.
Ketua Dewan Casation Soesilo memiliki pendapat yang berbeda atau berbeda. Menurutnya, Ronald Tannur harus dibebaskan dari tuduhan jaksa penuntut.
Erintuah Damanik et al juga dituduh menerima kepuasan.
Erintuah dikatakan menerima kepuasan dalam bentuk Rupiah dan mata uang asing. Rp97.500.000, SIN $ 32.000 dan RM35.992.25.
Dia menghemat uang di rumahnya dan apartemennya, dan tidak melaporkan pendapatan kepada KPK dalam waktu 30 hari setelah dianggap puas.
Meskipun Heru dikatakan telah menerima tunai dalam bentuk tunai sebesar Rp104.500.000, US $ 18.400, SIN $ 19.100, ¥ 100.000 (yen), € 6000 (Euro) dan SR21.715 (Saudi Riyal).
Heru menyelamatkan uang di bank Safe Cobot Deposit (SDB) di kantor cabang pusat Jakarta Cikini dan rumahnya.
Meskipun Mangapul dikatakan menerima tanda terima yang tidak diizinkan dalam hukum dengan rincian Rp21.400.000,00, US $ 2.000 dan dosa $ 6.000. Dia menyimpan uang di apartemennya.
(ryn/wis)