Jakarta, Pahami.id –
Hakim Federal AS (AS) memerintahkan pemerintah presiden Donald Trump Untuk segera merilis mahasiswa University of Tufts dari Türkiye, Rumeysa Ozturk.
Ozturk telah ditahan selama lebih dari enam minggu di fasilitas penahanan imigrasi Louisiana. Karena dia, dia bergabung dengan pendapat yang mengkritik persepsi kampusnya tentang invasi Israel ke Gaza, Palestina.
Hakim Distrik AS William Sesi dalam pendengaran di Burlington, Vermont, memberikan jaminan Ozturk. Dia mengatakan Ozturk telah membuat klaim besar bahwa salah satu alasan dia ditahan hanya untuk ungkapan itu, dan itu melanggar hak -hak yang dijamin oleh Amandemen Pertama Konstitusi AS.
“Penahanannya yang berkelanjutan memiliki potensi untuk mematahkan kebebasan jutaan pidato dan jutaan orang di negara itu yang bukan warga negara,” kata sesi itu dikutip seperti itu CNNSabtu (10/5).
Setelah persidangan, Ozturk, yang hadir di hadapan hakim hampir dari fasilitas penahanan imigrasi, tampaknya merangkul salah satu pengacaranya.
Tufts University berencana untuk membantu menyediakan rumah bagi Ozturk setelah dirilis.
Ozturk ditangkap pada 25 Maret oleh petugas biasa yang bertopeng dan berpakaian, di pinggiran Boston, Somerville, Massachusetts, dekat rumahnya.
Penangkapan Ozturk direkam dalam video dan virus, dan terjadi setelah Kementerian Luar Negeri AS menarik visa mahasiswa.
Satu -satunya dasar untuk pembatalan visa yang disajikan oleh petugas adalah pendapat yang ditulisnya bersama di surat kabar mahasiswa Tufts. Dalam tulisannya, Ozturk mengkritik tanggapan kampus terhadap panggilan siswa untuk menarik diri dari sebuah perusahaan koalisi Israel dan mengakui apa yang terjadi di Gaza adalah pembunuhan massal.
Pengacaranya di American Freedom Freedom Union percaya bahwa penangkapan dan penahanan Oztangkk dirancang secara ilegal untuk menghukumnya karena kata -kata yang dilindungi oleh Amandemen Pertama Konstitusi AS.
(PTA)