Site icon Pahami

Berita Hadir Muktamar Bali, Gus Miftah Tak Kaget Cak Imin Kembali Pimpin PKB


Badung, Pahami.id

Sosok Nahdlatul Ulama alias Miftah Maulana Gus Miftah merupakan salah satu kiai yang menghadiri penutupan Kongres ke-6 PKL di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8).

Ia mengaku hadir sebagai suatu kehormatan meski pada Pilpres 2024 posisinya melawan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Pada Pilpres 2024, Miftah merupakan salah satu pendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran. Sedangkan Cak Imin merupakan sahabat Anies Baswedan.


“Iya kami orang Nahdliyin, kami dekat dengan PKB meski saya bukan pengurus dan saya hadir sebagai penghormatan kepada PKB,” kata Miftah di lokasi konferensi.

Miftah pun mengaku tak heran dengan keputusan Kongres Bali yang kembali memilih Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB. Menurutnya, Cak Imin layak mengemban amanah tersebut karena berhasil membawa PKB pada pemilu 2024.

“Iya nggak heran, menurut saya Cak Imin dengan prestasinya di pemilu lalu itu biasa saja,” ujarnya lagi.

Miftah juga berharap terpilihnya Cak Imin sebagai Ketua PKB periode 2024-2029 akan membawa manfaat lebih bagi kelompok nahdliyin, khususnya masyarakat di Indonesia.

Kehadiran Miftah mendapat perhatian khusus dari Cak Imin. Ia berjabat tangan dengan Miftah dan beberapa kiai lain yang hadir dalam pertemuan tersebut, mulai dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mantan Ketum PBNU Kiai Aqil Siradj hingga Kiai Nurul Huda Djazuli asal Kediri.

“Yang aku cintai dan kita hormati bersama Al Mukarom kiai Nurul Huda Jazuli. Yang Mulia Pak Kiai, Prof Dokter Said Aqil Siradj, kata Cak Imin.

Kemudian Cak Imin menyapa KH Muhamad Abdurrahman Al Kautsar.

Cak Imin berpendapat, Gus Miftah patut memberi nasihat dalam pertemuan tersebut karena dirinya sudah hadir. Namun, diakuinya hal itu tidak bisa dilakukan karena protokol wakil presiden.

Al Mukaromah Kiai Abdurrahman Kautsar, cukup menakutkan jika peminatnya semakin banyak. kehormatan saya Al Mukaromah Kiai Gus Miftah. Acaranya ditunda karena protokoler Wapres tidak memperbolehkan (berpidato), selama Gus Miftah ada, saya kira perlu memberi nasehat. “Acaranya sudah selesai, itu saja,” kata Cak Imin yang disambut dengan gemuruh oleh para kader.

(kdf/mab/wis)


Exit mobile version