Site icon Pahami

Berita Gus Ipul Pastikan Tak Ada Tes Akademik Buat Masuk Sekolah Rakyat


Jakarta, Pahami.id

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf Alias Gus ipul Pastikan tidak tes akademik Dalam proses seleksi untuk program siswa potensial Sekolah orang Ide Presiden Prabowo Subianto.

“Tidak ada tes akademik, hanya ada tes medis dan administrasi,” kata Gus Ipul di Tamanmadya IP High School IP, Yogyakarta City, DIY, Sabtu (3/5) sore.

Gus Ipul menjelaskan bahwa kebutuhan awal pemilihan administrasi untuk menentukan anak -anak yang berhak mendaftar di sekolah -sekolah rakyat adalah memasuki kelompok Desil 1 dan 2 menurut data ekonomi sosial dan negara (DTSEN). Desil 1 dan 2 adalah kelompok ekstrem dan miskin.


“Tidak semua orang mencantumkan, itu terus diterima, tetapi sudah pasti bahwa orang miskin ekstrem,” katanya.

Tahap berikutnya, kata Gus Ipul, adalah konfirmasi dalam bentuk kunjungan rumah atau kunjungan langsung ke rumah siswa dengan memindahkan program Family Hope (PKH).

Asisten CPM dengan petugas lokal, CAMAT dan petugas BPS lokal melakukan tinjauan langsung dan hasil oleh bupati/walikota di setiap wilayah.

“Anda harus mengatakan bahwa dengan wali, setengah dari orang miskin tidak seharusnya.

“Dan jika mungkin, siapa yang tidak ada dalam dapodik, jadi kami mengambil bagian bawah,” katanya.

Gus Ipul mengatakan pada saat ini pemerintah terus menyelesaikan ide -ide sekolah rakyat yang merupakan cara untuk menghasilkan anak -anak dari keluarga yang tidak bisa menjadi agen perubahan, untuk diri mereka sendiri dan orang -orang di sekitarnya.

Menurutnya, gagasan sekolah rakyat adalah untuk menggabungkan pendidikan formal dan memperkuat karakter, dengan sistem asrama 24 jam.

“Setelah itu (pemilihan siswa dan proses penerimaan) ada kemampuan pemetaan. Karena latar belakang siswa berbeda, ia ingin disamakan terlebih dahulu, setelah itu proses pembelajaran dimulai,” katanya.

Sekretaris Jenderal PBNU menyatakan bahwa sejauh ini ada 53 sekolah yang siap dibuka di sekolah baru dari tahun 2025-2026. Secara keseluruhan, pemerintah bertujuan untuk pembangunan 200 poin sekolah baru tahun ini, dengan partisipasi swasta dan anggaran nasional.

Gus Ipul juga mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah merekrut guru dan kepala sekolah untuk program ini.

“Saya punya berita, ada lebih dari 500 kepala sekolah yang berasal dari data yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan pusat untuk menjadi kepala sekolah di lingkungan sekolah,” katanya.

(Kum/pt)


Exit mobile version