Site icon Pahami

Berita Guru Besar UIN Soroti Ledakan Perolehan Suara PSI, yang Lain Smooth


Jakarta, Pahami.id

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi menyoroti lonjakan atau ledakan penghitungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini.

Hal itu ia ungkapkan melalui akun media sosialnya hitungan sebenarnya Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Suara PKB naik turun dengan lancar sejak awal. Hal serupa juga terjadi pada partai lain. Sementara perolehan suara PSI “meledak” hanya dalam hitungan hari. Biasanya kalau data yang masuk ke Sirekap besar dan proporsional, perolehan suara partai tidak akan dinamis seperti ini,” tulis Burhanuddin menanggapi perbincangan netizen dengan nama akun Ferry Koto, Sabtu (2/3).


Pada kesempatan lain, menjawab pertanyaan budayawan Goenawan Mohammad, Burhanuddin mengatakan untuk mengecek anomali tersebut, pihaknya juga akan membandingkannya dengan formulir C1 di TPS yang merupakan sampel quick count (hitungan cepat) lembaga survei.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Untuk mengujinya, kami akan membandingkan formulir C1 pada sampel TPS quick count kami dengan data KPU yang tersedia di Sirekap. Saatnya kita menggunakan fungsi utama]

Pada kesempatan lain, ia menanggapi perbincangan politikus PSI Cheryl Tanzil usai menjadi narasumber di salah satu saluran televisi yang membahas anomali lonjakan perolehan suara partai tersebut. Tak hanya PSI, Burhanuddin juga menginformasikan bahwa Partai Gelora juga mengalami peningkatan yang sangat tajam dalam beberapa hari terakhir.

Dan, dia berpesan sebaiknya menunggu saja perhitungan manual KPU yang dilakukan secara bertahap dari daerah hingga pusat.

Ada peningkatan yang sangat tajam untuk PSI dan Gelora dalam beberapa hari terakhir, namun kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa pasti ada penipuan. Perlu dilakukan perbandingan antara data hitung cepat C1 dengan hitung aktual hasil pemilu presiden dan legislatif yang dilakukan KPU. Perlu diketahui juga, perolehan suara PKB saat ini menurut Sirekap berada di atas rata-rata QC. Tunggu perhitungan manual baru KPU lebih adil,kata Burhanuddin.

Perolehan suara PSI bertambah 102 ribu suara dalam waktu 30 jam. Hal itu diketahui melalui data Pemilihan Umum (KPU) tahun 2024.

Pada Jumat (1/3) pukul 06.00 WIB, perolehan suara PSI sebanyak 2.291.882 suara. Jumlah tersebut setara dengan 3 persen dari seluruh suara yang dikeluarkan. Saat itu total suara Sirekap hanya 65,34 persen.

Kemudian pada Sabtu (2/3) pukul 11.00 WIB, suara PSI bertambah menjadi 2.395.363 suara. Penambahan sekitar 104 ribu suara membuat persentase suara PSI meningkat menjadi 3,12 persen.

Suara yang masuk ke Sirekap sebesar 65,74 persen. Penghitungan ulang suara baru meningkat sekitar 2,4 persen dalam 30 jam.

Lonjakan suara pun menjadi perbincangan di media sosial. Apalagi PSI merupakan partai yang ketua umumnya adalah putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. PSI juga menjadi salah satu partai pendukung calon nomor urut 2 yang calon wakil presidennya adalah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menduga ada upaya untuk menggoyahkan pendapat. Ia pun mempertanyakan mengapa hanya suara PSI yang disorot.

Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan sampai membawa opini yang menyesatkan masyarakat, kata Grace dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/3).

Grace menilai kenaikan rating PSI dalam beberapa jam terakhir merupakan hal yang wajar. Dia mengingatkan, penghitungan suara masih terus berjalan.

Ia mengatakan, masih ada sekitar 70 juta suara yang belum masuk ke Sirekap. Suara yang belum masuk sebagian berasal dari basis massa PSI.

Grace berkata, “Yang tidak normal adalah jika seseorang mencoba mengemukakan pendapat dengan mempertanyakan hal ini.”

(tim/anak-anak)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version