Site icon Pahami

Berita Guru Besar Hukum Apresiasi Kerja Jaksa Agung ST Burhanuddin


Jakarta, Pahami.id

Profesor Hukum Universitas Al-Azhar Suparji mengapresiasi kinerja dan prestasi tersebut Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah pimpinan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Suparji menilai kinerja Kejaksaan Agung saat dipimpin ST Burhanuddin seolah mengingatkannya pada era Suprapto ketika Kejaksaan mampu menangkap dan mengadili pejabat dan menteri.

Di era ST Burhanuddin, kata dia, Kejaksaan mampu menerapkan hukum secara tegas dan sewenang-wenang sesuai keinginan masyarakat. Kasus korupsi besar yang merugikan negara mencapai triliunan rupiah pun berhasil terungkap.


“Beliau juga melakukan terobosan, penyelesaian perkara pidana berdasarkan restorative justice (RJ), ribuan kasus telah diselesaikan dengan mekanisme RJ,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (16/10).

Suparji juga mengapresiasi respon cepat Kejaksaan Agung dalam menangani permasalahan penegakan hukum yang dilakukan oknum jaksa.

Kata dia, di era Burhanuddin, Jaksa Agung juga mampu menjadi lembaga penegak hukum yang mendapat kepercayaan tertinggi dari masyarakat.

Menurut dia, situasi ini membuat Kejagung mendapat banyak reaksi dari korupsi hingga merusak citra dan institusinya. Oleh karena itu, Suparji mendorong Kejaksaan Agung untuk tidak lemah dan mampu melawan penyerangan tersebut.

Saya berharap kepemimpinan jaksa penuntut umum yang tegas dan berani tepat ketika pemerintahan baru ingin memulihkan kerugian negara akibat korupsi, ujarnya.

Ia pun meminta Kejaksaan terus berbenah agar bisa memenuhi harapan masyarakat. Dalam konteks penindakan kasus korupsi, Suparji mendorong pendekatan taktis.

Penindakan dan pelaksanaannya tidak hanya mengutamakan pemidanaan terhadap pelaku, namun juga penyitaan aset pidana, jelasnya.

“Penegakan hukum tidak hanya bergantung pada aspek penindakan saja, namun upaya preventif juga harus dilakukan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Suparji juga mendorong penanganan kasus korupsi tidak hanya dilakukan dengan cara konvensional.

Menurut dia, penyidik ​​bisa menggunakan metode yang lebih komprehensif dengan mengintegrasikan pendekatan Follow the Suspect, Follow the Money, Follow the Assets dan Corruption Impact Assessment.

“Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan Jaksa Agung Burhanuddin membangun fenomena penegakan hukum yang progresif dan humanis, dengan pendekatan komprehensif yang berdampak besar pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tutupnya.

(tfq/wis)


Exit mobile version