Jakarta, Pahami.id —
Ibu Gunung di Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali mengalaminya letusan dengan amplitudo (getaran) maksimum 10 milimeter (mm) yang berlangsung kurang lebih 1 menit 14 detik pada pagi hari ini.
Letusan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm pada pukul 06.55 WIB, kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/7).
Hendra menjelaskan, saat terjadi letusan Gunung Ibu, abu yang terhembus sekitar 400 meter ke udara dari kawah aktif atau 1.725 meter dari permukaan laut.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Ibu di Desa Tokuoko mengamati kolom abu berwarna abu-abu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal di bagian utara dan timur laut.
Aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih berada pada level III atau status Waspada.
Oleh karena itu, PVMBG terus mengimbau masyarakat sekitar Gunung Ibu dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral 5 kilometer menuju pembukaan kawah di bagian utara kawah aktif Gunung Ibu.
Begitu pula jika terjadi hujan abu, masyarakat dan wisatawan diharapkan selalu memakai masker atau penutup mulut untuk menghindari bahaya gangguan sistem pernapasan, dan mengikuti pedoman dari pemerintah setempat.
Gunung Ibu merupakan gunung berapi dengan ketinggian 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif gunung ini merupakan bagian dari Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Desa Sangaji Nyeku, Goin, Tokuoko, dan Duono di Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat merupakan beberapa kawasan pemukiman yang paling dekat dengan bukaan kawah Gunung Ibu.
Warga desa ini dipindahkan ke tempat pengungsian yang cukup jauh di luar desa saat Gunung Ibu mendapat status Watch pada bulan kedua Mei 2024. Namun, beberapa hari lalu mereka dipulangkan ke rumah masing-masing oleh pemerintah setempat karena alasan keamanan. status Ibu Gunung diturunkan menjadi Makluman.
(antara/fra)