Jakarta, Pahami.id –
Gubernur Akita, wilayah pegunungan di utara Jepangmeminta bantuan militer untuk melindungi warga Jepang setelah serangan itu beruang yang terus meningkat hingga menimbulkan luka di area tersebut.
“Kelelahan di lapangan sudah mencapai batasnya,” kata Gubernur Kenta Suzuki dalam postingan Instagram, Minggu (26/10).
Peluncuran dari ReutersSuzuki mengatakan dia akan mengunjungi Kementerian Pertahanan secepatnya pada hari Selasa, untuk meminta bantuan militer.
Suzuki mengatakan dalam postingannya bahwa Akita juga telah mulai membagikan semprotan pengusir beruang di jalur anak-anak menuju sekolah untuk memastikan keselamatan mereka.
Dalam postingannya, Suzuki mengatakan bahwa pemerintah Akita telah mulai membagikan semprotan pengusir beruang di sepanjang jalur sekolah sebagai langkah untuk menjamin keselamatan anak-anak.
Serangan beruang di Akita pada hari Jumat yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Serangan terbaru ini membuat Suzuki semakin terpaksa meminta bantuan pihak militer.
Pemerintah daerah di Akita mencatat 54 orang tewas atau terluka sepanjang tahun ini akibat serangan tersebut. Jumlah ini naik dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 11 orang.
Sementara itu, jumlah penampakan beruang meningkat sekitar enam kali lipat menjadi lebih dari 8.000.
Depopulasi di daerah pedesaan dan peningkatan populasi beruang berarti semakin banyak orang yang mengalami beruang.
Banyak kejadian yang terjadi di kota dan desa, dimana hewan ini mencari makan. Beberapa kali Beruang memasuki rumah-rumah penduduk bahkan supermarket.
Populasi Jepang juga berarti lebih sedikit pemburu yang memenuhi syarat untuk berburu atau melacak beruang.
Sementara itu, hewan kini tampaknya tidak terlalu takut terhadap manusia dibandingkan di masa lalu.
Ada dua jenis beruang, yaitu beruang hitam Jepang yang beratnya mencapai 140 kg atau sekitar 309 pon, sedangkan beruang coklat di pulau Hokkaido Utara memiliki berat yang mencapai 400 kg.
(RNP/RDS)