Jakarta, Pahami.id —
Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengingatkan kasus penusukan saksi salah satu calon bupati-wakil bupati di Pilkada Kabupaten Sampang 2024 tidak terjadi di daerah lain.
Kita tidak ingin kejadian di Sampang terjadi di tempat lain. Semua pihak harus aktif melakukan pencegahan dan deteksi dini, kata Gibran dalam pidatonya pada Upacara Pemantauan Masa Tenang Pemilu 2024, Monas, Jakarta, Rabu (20/11). . ).
Gibran meminta semua pihak mengambil tindakan pencegahan terhadap potensi pecahnya konflik pada Pilkada 2024.
Putra mantan Presiden Joko Widodo ini tak ingin Pilkada Serentak 2024 memakan korban jiwa. Gibran menegaskan, perbedaan adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam demokrasi.
“Jika ada potensi konflik sekecil apapun segera selesaikan, jangan dibiarkan berlarut-larut dan tidak menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Salah satu warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur, JSP, tewas dibacok sejumlah warga usai bertemu calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi di kediamannya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.
JSP diketahui warga sekitar sebagai saksi pasangan calon Pilkada Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.
Berbeda dengan sikap politik masyarakat sekitar rumahnya yang mayoritas dekat dengan calon nomor urut 1 KH Mohammad Bin Mu’afi Zaini – H Abdullah Hidayat.
Sejauh ini, polisi sudah menangkap tiga pelaku kasus penusukan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Polda Jatim Kompol M Farman membeberkan identitas ketiga pelaku yang ditangkap berinisial FS, IDI dan DUR. Semuanya merupakan warga Sampang, Madura.
(mnf/fra)