Jakarta, Pahami.id –
Fase pertama gencatan senjata di Gaza akan berakhir pada hari Sabtu (1/3) waktu setempat. Sementara negosiasi lebih lanjut Israel Dan Hamas Untuk gencatan senjata permanen dianggap jauh dari persetujuan.
AFP melaporkan bahwa tahap kedua gencatan senjata harus digunakan sebagai momen dalam melepaskan lusinan tebusan di Gaza dan merupakan cara untuk gencatan senjata permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim perwakilan ke Kairo, Mesir. Perantara Mesir mengatakan bahwa pembicaraan intens tentang fase kedua gencatan senjata telah dimulai.
Dia mengungkapkan bahwa percakapan dan negosiasi dihadiri oleh perwakilan dari Israel, Qatar dan Amerika Serikat.
Namun, sampai pagi waktu setempat pada hari Sabtu. Diskusi tidak menunjukkan tanda -tanda perjanjian. Selain itu, sumber -sumber Hamas sebenarnya menuduh Israel menunda fase kedua gencatan senjata.
“Tahap kedua gencatan senjata harus dimulai besok pagi, Minggu (2/3), tetapi Israel masih menunda dan terus melanggar perjanjian,” kata sumber itu kepada AFP.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah diadakan sejak 19 Januari 2025 setelah serangan agresif pasukan Zionis Israel terhadap warga sipil Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Selama enam minggu awal, gerilyawan Gaza melepaskan 25 tebusan dan mengembalikan mayat delapan orang ke Israel, sebagai imbalan atas ratusan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Sekretaris PBB -Jenderal Antonio Guterres mengatakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas harus dipertahankan. Gutteres mengatakan gencatan senjata memungkinkan aliran bantuan yang lebih besar ke Gaza.
“Hari -hari ini sangat penting, para pihak harus bekerja keras untuk menghindari kegagalan perjanjian ini,” kata Guterres di New York.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan negaranya lebih suka skenario untuk melepaskan lebih banyak sandera dengan fase pertama gencatan senjata daripada memasuki fase kedua.
Dari 251 sandera yang ditangkap selama serangan Hamas, 58 masih ditahan di Gaza, termasuk 34, menurut pasukan Israel, terbunuh.
Sementara itu, Hamas, di sisi lain, menyerukan fase kedua gencatan senjata untuk memulai.
(CHRI/MNF)