Jakarta, Pahami.id –
Polisi Brasil menggerebek rumah Bolsonaro Jair pada hari Jumat (18/7) yang sedang menjalani persidangan untuk kudeta. Bolsonaro diduga mencoba membatalkan kemenangan Luiz Inácio Lula da Silva dalam pemilihan 2022.
Putranya, Eduardo Bolsonaro, seorang anggota Kongres baru, pindah ke Amerika Serikat, menulis dalam X bahwa polisi federal menggerebek rumah ayahnya.
Dia mengutuk Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes, Bolsonaro, yang pada hari Jumat memerintahkan mantan presiden untuk mengenakan gelang kaki elektronik.
Moraes, salah satu hakim dalam persidangan Bolsonaro, mengatakan bahwa langkah -langkah ini diperlukan mengingat tindakan permusuhan terhadap Brasil oleh terdakwa dan putranya.
Bolsonaro sendiri dikenal sebagai salah satu Presiden AS Donald Trump.
Trump sekarang menjatuhkan tarif 50 persen di Brasil dan mengatakan negara itu sedang berburu untuk salah satu sekutunya.
Eduardo Bolsonaro kemudian mengatakan bahwa Moraes telah lama meninggalkan efek netral dan sekarang beroperasi sebagai gangster politik yang tangguh.
“Dia berusaha mengkritik Presiden Trump dan pemerintah AS, karena dia tidak berdaya bagi mereka, dia memilih untuk menyandera ayah saya,” kata Eduardo.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan pada hari Jumat bahwa Washington membatalkan visa AS untuk Moraes untuk “berburu politiknya untuk Bolsonaro Jair.”
Bolsonaro, 70, menyebut perintah Moraes pada hari Jumat sebagai “penghinaan besar”.
Selain harus memakai gelang kaki, Bolsonaro Jair juga tidak diizinkan di luar rumah di malam hari sehingga tidak diizinkan menggunakan media sosial.
Bolsonaro juga dilarang mendekati kedutaan asing, dan menguncinya di rumah pada hari kerja antara pukul 19:00 dan 06.00, dan sepanjang akhir pekan atau liburan nasional.
“Aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Brasil, aku tidak pernah berpikir untuk pergi ke kedutaan,” kata Bolsonaro ketika dia meninggalkan peradilan di Brasil. Dia dibawa ke sana setelah serangan itu.
Moraes telah berulang kali tidak setuju dengan Bolsonaro dan tokoh -tokoh kanan lainnya yang dia dituduh menyebarkan berita palsu.
Tahun lalu, hakim menangguhkan jaringan teknologi X -Technology X di Brasil selama 40 hari karena gagal mengatasi distribusi informasi yang sebagian besar didistribusikan oleh pendukung Bolsonaro.
(AFP/VWS)