Berita Gangster Bakar Dua Kantor Polisi Dekat Istana Haiti

Jakarta, Pahami.id —

Sebuah kelompok orang-orang bersenjata membakar dua kantor polisi di dekat istana nasional Haiti pada Jumat (8/3) malam.

Aksi ini terjadi ketika para gangster berusaha menduduki ibu kota Port-au-Prince dalam waktu lama.

“Kami masih berusaha mengendalikan situasi secepat mungkin. Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa dengan apa yang kami miliki,” kata sumber keamanan di Port-au-Prince. CNN.

Sejak akhir Februari, ibu kota Haiti dilanda kekacauan akibat serangan geng terhadap beberapa lembaga penegak hukum dan lembaga negara. Kekacauan tersebut dipicu oleh keinginan kelompok bersenjata untuk menggulingkan Perdana Menteri Haiti Ariel Henry.

Henry dinilai mengingkari janjinya dengan tidak menggelar pemilu tahun ini. Henry berdalih pemilu tidak bisa digelar karena situasi keamanan di Haiti yang belum kondusif.

Pemimpin gangster, Jimmy Cherizier, juga mengancam akan terjadi perang saudara yang “berakhir dengan pembantaian” jika Henry tidak segera mengundurkan diri.

Henry kini diyakini berada di Puerto Rico, sejak ia melakukan perjalanan ke Kenya pada 29 Februari untuk membahas kerja sama multinasional. Perjanjian tersebut terkait dengan upaya memulihkan keamanan di Haiti.

Puluhan ribu warga kini terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak kekerasan meletus secara sporadis.

Sebab, rumah warga, toko, bahkan rumah sakit menjadi sasaran preman. Hanya satu rumah sakit umum yang masih beroperasi di provinsi Port-au-Prince, menurut seorang pejabat.

Pemerintah Haiti telah mengumumkan keadaan darurat nasional yang berlaku hingga 3 April di wilayah barat dan ibu kota Haiti. Pemerintah juga memberlakukan jam malam hingga 10 Maret.

(nomor/alamat)