Site icon Pahami

Berita Gagalkan RUU TNI, Museumkan Dwifungsi


Yogyakarta, Pahami.id

Massa Aliansi Jogja disebut Memegang demonstrasi yang diundang untuk menggagalkan Tagihan tni Di depan Museum Angkatan Darat Indonesia Dharma Wiratama, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY, Selasa (3/18).

Mayoritas masyarakat mengenakan pakaian hitam memegang aksi setelah 16.00 WIB. Salah satu aspirasi untuk penolakan RUU TNI, mereka menyatakan bahwa melalui pemasangan spanduk besar di depan monumen atau markas besar pasukan keselamatan rakyat.

“Hari ini kami memanggil teman -teman di kota -kota lain dan di mana pun mereka dapat menggagalkan undang -undang TNI. Bagaimana, mengambil tindakan yang dapat Anda ambil,” kata Bung Kus sebagai hubungan masyarakat dari Aliansi Jogja.


Menurut Aliansi, RUU TNI tidak hanya menghasilkan fungsi dua Abri, tetapi berbagai militer selain upaya untuk mengkhianati reformasi.

“Apa pun itu, jika kita melihat ada tentara di mana saja, dalam bulog, bahkan pada tahun 2023 di Basarnas ada kasus korupsi yang dilakukan oleh petugas aktif RP88 miliar aktif dan kasus ini tidak dapat dikelola sepenuhnya oleh KPK,” kata Bung Kus.

“Dan KPK benar -benar meminta maaf kepada Angkatan Darat karena telah mendirikan tersangka tersangka TNI yang aktif.

Bung Kus juga menjelaskan bahwa demonstrasi diadakan di depan museum TNI, sebagai tindakan simbolis ‘menghancurkan’ TNI dwifunction.

“Kami ingin memberi tahu orang -orang kepada yang lebih luas, mari kita lakukan fungsi abri karena abri dwifunction tidak ada di museum,” katanya.

Bahkan, kedua fungsi Abri ini telah membuat catatan gelap dalam sejarah. Seperti jejak yang menindas dan kejahatan hak asasi manusia oleh Presiden Republik Indonesia ke Soeharto ke -2.

“Bagaimana konstruksi melalui Repelita dilakukan melalui Dwifunction Abri juga, sehingga harus dimasukkan dalam museum sehingga orang -orang dapat melihat dan menyatakan abrifunction Abri di Indonesia,” katanya.

Tindakan ini sendiri kondusif. Orang -orang menyebar sendiri sebelum senja.

Tinjauan hukum pemerintah dan parlemen berada pada fokus publik karena dianggap menghidupkan kembali fungsi militer. Diskusi dianggap tidak terjawab dan terburu -buru.

Kekhawatiran tentang kebangkitan angkatan bersenjata dilahirkan salah satunya sebagai akibat dari ketentuan yang meningkatkan jumlah kementerian/lembaga pemerintah yang dapat diisi oleh TNI aktif.

Namun, diskusi berlanjut. RUU TNI akan dikonfirmasi sebagai undang -undang pada pertemuan pleno pada hari Kamis (3/20).

(kum/dal)


Exit mobile version