Jakarta, Pahami.id –
Flotilla Flotilla Combined/FFC Freedom Coalition mengirimkan saputangan untuk misi kemanusiaan di Strip Gaza.
Kapal berangkat dari pelabuhan Siracusa, Italia, pada 13 Juli ke perairan Gaza.
“Ini menandai upaya kami untuk menantang sanksi ilegal Israel terhadap rakyat Gaza,” kata sebuah pernyataan di Situs FFC.
Flotilla membawa semua jenis alat bantu kemanusiaan yang diperlukan untuk orang -orang Gazai karena kebencian invasi Israel.
Ini adalah misi kemanusiaan kedua setelah sebuah kapal Madleen yang membawa FFC termasuk aktivis Greta Thunberg yang dicegat oleh pasukan Israel ketika dia tiba di perairan internasional dekat Gaza.
“Misi itu dilakukan beberapa minggu setelah serangan ilegal Israel terhadap Madleen, kapal armada kebebasan lain, yang harus merebut kapal di perairan internasional,” sebuah pernyataan dari FFC mengatakan.
Pada waktu itu sekitar 12 penumpang diculik oleh pasukan Israel. Para penumpang yang diculik terdiri dari aktivis seperti Greta Thunberg dari Swedia, dokter, jurnalis, dan pembela hak asasi manusia lainnya.
Beberapa lainnya, termasuk Greta Thunberg, segera diusir oleh Israel.
“Handala berlayar di bawah bayang -bayang kejahatan massal. Sejak 18 Maret 2025 ketika Israel melanggar gencatan senjata dan melanjutkan serangan di Gaza, setidaknya 6.572 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 23.000 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan Gaza,” kata FFC.
Kapal Handala juga membawa beberapa aktivis dan dokter ke misi kemanusiaan di Gaza.
“Di atas kapal ada sukarelawan medis, pengacara, aktivis keadilan sosial, jurnalis, dan organisasi masyarakat, kami bukan pemerintah, kami bertindak ketika lembaga gagal,” kata FFC.
(BAC)