Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Penanggulangan bencana hidrometeorologi, banjir dan tanah longsor yang melanda tiga wilayah Sumatera – Aceh, Sumatera Utara (Utara Sumatera), dan Sumatera Barat (Sumbar) sudah berlangsung sebulan lebih sejak akhir November lalu. Informasi mengenai penemuan korban meninggal dunia dan korban yang dinyatakan hilang dalam bencana tersebut terus bertambah setiap harinya.
Kemudian pada awal pekan ini, Senin (29/12), pemerintah pusat menyatakan lebih dari separuh kabupaten/kota yang terkena bencana sudah memasuki tahap transisi pemulihan dan rekonstruksi.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengatakan, fase transisi menandai kemajuan penanganan pascabencana di tiga wilayah terdampak.
“Saat ini lebih dari separuh kabupaten/kota terdampak telah beralih dari fase tanggap darurat ke fase transisi pemulihan dan rekonstruksi,” kata Pratikno, dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (29/12).’
Presiden Indonesia Prabowo Subianto juga disebut berencana mengunjungi daerah yang terkena bencana pada malam tahun baru 2026.
CNNIndonesia.com merangkum beberapa fakta terkini mengenai bencana tersebut:
Perbarui data korban
BNPB menyebutkan jumlah korban meninggal pada Senin (29/12) sebanyak 1.140 orang.
Tercatat 163 orang masih hilang dan sekitar 399 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut. Bencana tersebut mengakibatkan 166.925 unit rumah rusak.
Selain itu, 215 fasilitas kesehatan rusak, 3.188 fasilitas pendidikan rusak, 803 tempat ibadah rusak, 97 jembatan rusak, dan 99 jalan rusak.
22 desa hilang
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, ada 22 desa yang hilang akibat bencana tersebut.
Tito menjelaskan, desa yang hilang paling banyak berada di Aceh, kemudian Sumut, dan Sumbar.
Karena data kita ada 22 desa yang hilang. Di Aceh ada 13 yang hilang, hanyut. Di Sumut ada 8. Sumbar ada satu, kata Tito di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (29/12).
Selain itu, kata Tito, jumlah kantor desa yang terdampak bencana di tiga wilayah tersebut juga tergolong tinggi, yakni mencapai 1.580 kantor desa.
Ia mengatakan kantor desa terdampak paling banyak berada di Aceh sebanyak 1.455 unit, kemudian Sumut 93 unit, dan Sumbar 32 unit.
Artinya pemerintahan tidak berjalan di desa, ujarnya.
500 shelter siap ditempati
Menteri Investasi/Kepala BKPM sekaligus Direktur Utama Danantara Rosan Roeslani menyatakan, sebanyak 500 tempat penampungan sementara (huntara) bagi korban bencana bisa segera digunakan.
Rosan mengatakan, jumlah tersebut belum sepenuhnya direncanakan, yakni 15 ribu shelter sementara.
Rosan melaporkan hal itu kepada Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke rumah Prabowo di Kertanegara, Sabtu (27/12) sore.
Menteri Rosan mengatakan, setidaknya minggu ini akan selesai 500 rumah bersama dengan pembangunan rumah lainnya, kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya di Instagram resmi @sekretariat.kabinet.
Rosan mengatakan, shelter sementara lainnya akan selesai nantinya. Proses pengembangan terus dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan.
(yoa/anak-anak)

