Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Iran meluncurkan ratusan rudal balistik hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.
Iran mengklaim 90 persen rudalnya mengenai sasaran termasuk pangkalan militer Israel dan infrastruktur strategis.
Rudal Iran juga mengakali sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Berikut fakta Iron Dome yang dibobol Iran.
AS didukung
Iron Dome Israel dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dengan dukungan dari Amerika Serikat.
Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 2011 atau 23 tahun yang lalu.
Tolak serangan Hamas-Hizbullah
Iron Dome Israel dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia.
Sistem ini dirancang untuk merespons ancaman jarak dekat dari Gaza, yang biasanya dilakukan oleh Hamas, dan dari Lebanon selatan, yang dilakukan oleh Hizbullah.
Melawan serangan roket dan drone
Sistem pertahanan ini digunakan untuk melawan serangan ancaman seperti roket, rudal, mortir, dan drone.
Kementerian Pertahanan Israel mengklaim sistem ini mampu menghadapi berbagai ancaman secara bersamaan dengan tingkat keberhasilan 90 persen.
Militer Israel juga menyatakan bahwa Iron Dome dapat memberikan perlindungan skala kota dengan jangkauan 4 hingga 70 km.
Memiliki 10 Kubah Besi
Israel kini memiliki 10 Iron Dome yang terletak di berbagai tempat di negaranya.
Setiap perangkat terdiri dari tiga hingga empat peluncur, dan setiap peluncur dapat menampung hingga 20 pencegat rudal
Untuk menyelamatkan pencegat, sistem radar dapat mendeteksi apakah roket berada pada jalur yang berpotensi menghantam kawasan berpenduduk. Jika tidak, rudal akan dibiarkan mendarat tanpa perlawanan.
Kelemahan Iron Dome
Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, mengatakan Iron Dome bisa kewalahan menghadapi invasi drone.
Davis mengatakan jumlah rudal pencegat Iron Dome terbatas sehingga jika diserang secara bersamaan ada potensi sistem kewalahan atau rusak.
“Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan mengakalinya. Dan itulah kelemahan sistem pertahanan udara mana pun,” kata Davis seperti dikutip ABC.
(blq/baca)