Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar menggelar konferensi pers terkait perkembangan terkini kasus tersebut pembunuhan Vina dan Rizky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2016.
Dalam jumpa pers tersebut juga hadir Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan. Perong kini menjadi tersangka yang diduga membunuh Vina.
Berikut beberapa hal terkini kasus Vina usai Polda Jabar menggelar konferensi pers:
1. Polisi yakin mereka terlibat dalam kasus Vina
Polisi meyakini Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan merupakan orang yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky yang terjadi di Cirebon, 2016.
Kepercayaan polisi dari hasil pemeriksaan narapidana yang sudah divonis bisa menjalani hukumannya. Kepercayaan polisi pun semakin bertambah dengan hasil pemeriksaan orang tua Pegi serta beberapa dokumen pendukung seperti ijazah dan kartu keluarga.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
“Kami yakin itu PS, kami sita beberapa dokumen tanda pengenal pribadi, kemudian kami dapat STNK sepeda motor yang digunakan, kami yakin dengan sejumlah dokumen sertifikat dan sebagainya kami yakin itu PS. atau Pegi Setiawan,” kata Kapolres Kompol Surawan, Jawa Barat.
2. Saksi mengaku tidak mengenalnya
Meski yakin Pegi terlibat, polisi menyebut tak ada satupun warga binaan yang mengakui Pegi sebagai pelaku pembunuhan.
Bahwa tidak ada pelaku lain yang berani menjelaskan bahwa PS adalah orangnya. Padahal mereka tinggal satu lingkungan dengan teman sekolah dan teman bermainnya, kata Surawan.
“Jadi karena tidak ada saksi yang berani menjelaskan sendiri, akhirnya kami bicara dengan tersangka yang sudah divonis hukuman mati, mereka menjelaskan bahwa PS adalah orangnya, sehingga memudahkan kami untuk melacaknya. ,” dia menambahkan.
Surawan menduga ada alasan tertentu napi mengaku Pegi sebagai pelaku pembunuhan. Salah satu alasannya adalah karena rasa takut.
3. Berikan isyarat pada saat konferensi pers
Ada beberapa gestur yang dilontarkan Pegi saat dihadirkan dalam konferensi pers tersebut. Ia terlihat beberapa kali menggelengkan kepala saat polisi menyebut peran Pegi dalam eksekusi Rizky dan Vina.
“Tipu,” bibir Pegi bergerak.
4. Bantah membunuh Vina hingga diseret polisi
Usai polisi selesai memberikan jumpa pers, Pegi langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk angkat bicara. Diakuinya, semua tudingan yang dilontarkan kepadanya adalah kebohongan.
Petugas polisi langsung menangkapnya. Namun, dia bersikeras untuk melanjutkan pembicaraan.
Pegi membantah melakukan pembunuhan dalam kasus itu. Ia mengaku rela mati jika melakukan pembunuhan tersebut.
“Saya tidak pernah melakukan pembunuhan, saya rela mati,” kata Pegi.
Petugas yang menjaga podium konferensi pers langsung menarik Pegi keluar dari kerumunan wartawan.
5. Polisi membatalkan 2 status DPO
Polisi menyebut penangkapan Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan menunjukkan tak ada lagi DPO dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Dua orang yang sebelumnya masuk dalam DPO yakni Dani dan Andi dinyatakan didiskualifikasi. Polisi beralasan, dua orang yang masuk dalam DPO itu hanya pernyataan pelaku sebelumnya yang tidak bisa dibuktikan.
Dari hasil pemeriksaan, hanya ada satu DPO. Kedua nama yang disebutkan itu hanya biasa-biasa saja (berdasarkan keterangan tahanan lain), kata Kapolda Jabar Kombes Surawan, Direktur Ditpolri.
6. Terduga pelaku yang ditangkap berjumlah 9 orang
Direktur Ditpolda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, dengan ditangkapnya Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan, total pelaku kasus Vina Cirebon berjumlah sembilan orang. Polisi memastikan DPO dalam kasus ini hanya satu dan sudah ditangkap.
7. Hotman Paris meminta Jokowi turun tangan
Pengacara Hotman Paris meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan dalam polemik penangkapan Pegi Setiawan alias Perong dalam kasus pemerkosaan yang disusul pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016.
Hal itu dibagikan Hotman di akun Instagram pribadinya. Hotman menyoroti penangkapan dan penetapan tersangka terhadap sosok Pegi yang masih diragukan legitimasinya.
“Siaran Pers Polda Jabar 26 Mei 2024!! Oh, apa yang terjadi dengan hukum di negeri ini?? Pak Jokowi mohon bantuannya!! Darurat hukum!” tulis Hotman, Minggu (26/5).
(ya/csr/tidak)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);