Jakarta, Pahami.id –
Sejumlah pemimpin Eropa Hubungi persyaratan untuk langkah yang lebih kuat Rusia Menuju Pertemuan Presiden AS (AS) Donald Trump Dengan Presiden Rusia Vladimir Putin minggu depan.
Dalam pernyataan bersama, para pemimpin telah mengkonfirmasi bahwa hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Rusia dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
“Kami menyambut upaya Presiden Trump untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina,” kata pernyataan itu dengan para pemimpin Eropa, mengutip AFP, Minggu (10/8).
Surat itu ditandatangani oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Finlandia Alexander Stubb, dan Presiden Union Ursula Von Der Leyen.
Mereka mengatakan mereka siap untuk mendukung diplomasi Trump, sambil mempertahankan bantuan militer dan keuangan ke Ukraina. Dukungan ini dimasukkan melalui kerja sama koalisi siap pakai dan penerapan pembatasan baru untuk Rusia.
Di tengah -tengah dukungan ini, dilaporkan bahwa Putin memiliki tawaran kepada utusan Trump, Steve Witkoff, pada hari Rabu (6/8). Rusia dikatakan telah meminta Ukraina untuk menyerahkan wilayah Donbas Timur dan Crimea untuk mengakhiri perang.
Trump sendiri telah menyebutkan rencana “pertukaran regional” demi Ukraina dan Rusia. Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang proposal tersebut.
“Pertemuan yang sangat ditunggu antara saya sebagai presiden dan presiden AS Vladimir Putin dari Rusia, akan berlangsung Jumat depan, 15 Agustus 2025, di negara bagian Alaska,” kata Trump tentang platform sosial yang sebenarnya.
Pertemuan di Alaska akan menjadi yang pertama untuk Trump sejak ia kembali sebagai presiden AS. Terakhir kali Trump dan Putin bertemu pada 2019 di KTT G20 Jepang.
Sementara itu, negosiasi antara Rusia dan Ukraina belum membuat keputusan sejauh ini. Tiga putaran pembicaraan gagal, dan Putin masih menolak negara -negara AS dan Eropa untuk melakukan gencatan senjata. Pemimpin Kremlin juga menutup pintu untuk dialog dengan presiden Ukraina Volodyyr Zelensky.
(TST/PT)