Jakarta, Pahami.id —
Turki memverifikasi keanggotaan Swedia sebagai anggota NATO, setelah tertunda selama lebih dari setahun.
Anggota parlemen memberikan suara 287-55 untuk mendukung negara Nordik tersebut menjadi anggota NATO ke-32, setelah menerima restu dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan diperkirakan akan menandatangani dokumen ratifikasi Swedia dalam beberapa hari mendatang.
“Hari ini kita selangkah lebih dekat untuk menjadi anggota penuh NATO,” kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson seperti dikutip AFP.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pun menyambut baik langkah ini. Dia mendesak Hongaria untuk melakukan hal yang sama.
“Saya juga berharap Hongaria menyelesaikan ratifikasi negaranya secepat mungkin. Keanggotaan Swedia membuat NATO lebih kuat dan kita semua lebih aman,” ujarnya.
Lampu hijau Turki menjadikan Budapest sebagai wilayah terakhir, dalam proses aksesi yang dimulai Swedia dan Finlandia sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina hampir dua tahun lalu.
Keanggotaan Finlandia pada April lalu menggandakan panjang perbatasan NATO dengan Rusia dan meningkatkan pertahanan tiga negara kecil Baltik yang bergabung dengan blok tersebut setelah jatuhnya Uni Soviet.
Turki sebenarnya sudah lama menolak ratifikasi masuknya Swedia ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara/NATO, karena menilai Stockholm mendukung militan Kurdi PKK yang dianggap Ankara sebagai organisasi teroris.
Pada KTT NATO 2022 di Madrid, Erdogan hanya menyetujui tawaran Finlandia untuk bergabung dengan NATO, tetapi terus menolak mendukung tawaran keanggotaan Swedia dengan alasan terorisme dan masalah keamanan.
Namun, pada pertemuan puncak yang diadakan di Lituania pada tahun 2023, Erdogan “meleleh” dan menyetujui Swedia bergabung dengan NATO.
Pasalnya, Swedia telah melakukan amandemen konstitusi yang secara signifikan memperluas kerja sama kontraterorisme melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Dilansir Arab News, Swedia juga kembali menegaskan tidak akan memberikan dukungan kepada Partai Persatuan Demokratik Kurdi (PYD) dan sayap bersenjatanya, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), sebagai perpanjangan tangan PKK.
(Dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);