Jakarta, Pahami.id –
Putra pensiun publik TNI dan wakil presiden ke -6 Republik Indonesia mencoba Sutrisno, Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo dievakuasi dari komandan Asosiasi Pertahanan Asosiasi Pertahanan I ditahan hanya selama 4 bulan.
Kunto adalah perwira Angkatan Darat Tinggi pertama (AD) yang menjabat sebagai Pangkogabwilhan I. Sebelumnya, posisi ini selalu diisi dengan pejabat tinggi Angkatan Laut (AL) (AL)
Dia hanya ditunjuk sebagai Pangkogabwilhan I pada bulan Desember 2024. Posisinya sekarang digantikan oleh mantan presiden Indonesia Joko Widodo, Laksamana (Laksda) Hersan.
Hersan sebelumnya menjabat sebagai Pangkoarmada III. Dengan posisi baru di Pangkogabwilhan I, ia akan dipromosikan menjadi tiga bintang atau Laksamana Mada (Laksdya). Sementara itu, cobalah putra Sutrisno ditempatkan sebagai staf khusus Staf Angkatan Darat (KSAD).
Mutasi ini terkandung dalam dekrit K/554/IV/2025 Jumlah Komandan tertanggal 29 April 2025 dengan total 237 pejabat tinggi.
Kunto telah memegang beberapa posisi strategis saat bertugas di Angkatan Darat, dari posisi Komandan Militer Siliwangi hingga Komandan Divisi Divisi 3/Kostrad Infanteri. Karier militernya dimulai dengan unit Kostrad setelah lulus dari Akmil 1992. Dia berada di kelas yang sama dengan Jenderal KSAD Maruli Simanjuntak.
Di sisi lain, Hersan adalah lulusan Akademi Angkatan Laut ke -40 (AAL) pada tahun 1994
Selama periode 2014-2016, Hersan adalah asisten presiden ke-7 Joko Widodo. Dia juga secara singkat memenuhi posisi sekretaris presiden pada tahun 2022.
Mutasi ini adalah fokus mencoba Sutrisno untuk menjadi salah satu tuntutan Forum Pensiun 8 pensiun, salah satu poinnya adalah menggantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.
Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi Jenderal Kepala TNI Sianturi mengatakan mutasi di lingkungan TNI pada 29 April adalah normal dan rutin. Menurutnya, ini adalah bagian dari kunjungan kerja.
“Mutasi dan rotasi di TNI, termasuk yang dilakukan pada 29 April 2025, adalah rutin dan berdasarkan kebutuhan organisasi,” kata Kristomei ketika dihubungi pada hari Kamis (1/5).
Dia memastikan bahwa keputusan itu tidak terkait dengan faktor -faktor eksternal, termasuk mencoba sikap Sutrisno.
(SKT/VWS)