Setidaknya empat bayi prematur meninggal dan lima lainnya meninggal di rumah sakit Al SyifaGaza, Palestina di tengah serangan Israel.
Laporan dari Al JazeeraSituasi di beberapa rumah sakit di Jalur Gaza sangat pelik, terutama di Rumah Sakit Al Shifa yang tidak hanya mendapat serangan udara tanpa henti, tapi juga dikepung militer Israel selama seminggu terakhir.
Bayi prematur yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dan bayi yang mengalami luka kritis meninggal karena kekurangan bahan bakar dan listrik.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Parahnya lagi, pipa oksigen yang membuat mereka tetap hidup selama beberapa hari terakhir telah hancur.
Tak hanya itu, pengrusakan juga terjadi di dalam rumah sakit itu sendiri. Pasukan Israel dilaporkan memasuki rumah sakit dari gedung ke gedung, menghancurkan dinding rumah sakit dan peralatan medis.
Ruang MRI di rumah sakit dilaporkan hancur total. Departemen sinar-X di semua gedung juga hancur. Selain itu, ruang bawah tanah yang menampung obat-obatan dan peralatan medis juga dilaporkan hancur.
Hal ini menempatkan rumah sakit tidak hanya di ambang kehancuran, namun juga terancam menjadi fasilitas kesehatan yang tidak berfungsi lagi di tahun-tahun mendatang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/11), total 12.000 warga Palestina tewas dalam serangan pasukan Israel sejak 7 Oktober. Dari jumlah tersebut, 5.000 adalah anak-anak.
Serangan Israel juga menewaskan 3.300 wanita. Sementara 30 ribu orang lainnya mengalami luka-luka.
(del/sfr)
[Gambas:Video CNN]