Jakarta, Pahami.id —
Mantan perwira intelijen Suriah yang dekat dengan salah satu panglima militer utama mantan Presiden Bashar al-Assad yang telah digulingkan, meninggal Libanonpada Selasa (23/12).
kata pejabat hukum Lebanon AFP bahwa nama mantan perwira tersebut adalah Ghassan Al Sukhni. Jenazah Al Sukhni ditemukan di dekat rumahnya di kawasan Kesrwan, utara Beirut.
Tentara Lebanon juga mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang pelaku terkait kasus tersebut.
Tentara Lebanon mengatakan mereka telah menangkap tersangka pelaku, yang dikatakan membunuh Sukhni “setelah perselisihan keuangan.”
Ini merupakan konfirmasi pertama sejak penggulingan Assad pada Desember tahun lalu mengenai kehadiran mantan pejabat pemerintah Suriah di Lebanon.
Banyak masyarakat di Suriah yang meyakini sosok era Assad bersembunyi di negara tetangganya.
Sukhni, yang mencari suaka di Lebanon setelah jatuhnya rezim Assad, adalah mantan perwira intelijen Suriah yang memiliki hubungan dekat dengan Suhail Al Hassan.
Dijuluki ‘Harimau’, Hassan memimpin pasukan khusus Suriah di bawah pemerintahan Assad dan dianggap sebagai prajurit favorit mantan penguasa tersebut.
Dia juga bertanggung jawab atas beberapa kemajuan militer penting yang dilakukan pemerintah Assad pada tahun 2015 selama perang saudara Suriah.
Keluarga Assad diketahui menguasai urusan Lebanon selama puluhan tahun dan dituduh membunuh banyak pejabat di Lebanon yang menentang pemerintahannya.
Sejak gulingnya Assad, Lebanon dan Suriah berkomitmen untuk membuka babak baru dalam hubungan mereka.
Namun, beberapa isu, seperti tuntutan Damaskus agar Beirut membebaskan warga Suriah yang ditahan di penjara Lebanon, masih menjadi perdebatan.
(rnp/rds)

