Jakarta, Pahami.id –
Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte dinyatakan siap menghadapi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebagai pengacara.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan GMA Network pada hari Selasa (11/3) sebelum kembali ke Filipina, Duterte mengatakan dia akan menghadapi ICC jika dia dipanggil. Duterte juga menekankan bahwa dia tidak akan melarikan diri ke negara lain.
“Saya akan mengatakan bahwa saya tidak akan muncul, tetapi saya akan mengatasi masalah secara langsung sebagai pengacara,” kata Duterte Jaringan GMASelasa (11/3).
Pada kesempatan itu, Duterte juga menyatakan bahwa dia tidak menyesali apa yang telah dia lakukan dalam memberantas obat -obatan di masa lalu.
Dia juga menolak spekulasi tentang kepergiannya ke Hong Kong akhir pekan lalu, yang tidak dapat menghindari penangkapan.
Dalam wawancara itu sendiri Duterte masih di Hong Kong. Dia berada di Hong Kong untuk menghadiri acara yang diadakan oleh Expatriates Filipina dan para pendukungnya di sana.
“Mungkin saja saya ditangkap lebih besar ketika saya berada di Hong Kong, saya di sini sebagai pengunjung, kami tidak menikmati hak istimewa di sini,” katanya.
“Jika saya benar -benar -benar bersembunyi, saya tidak akan bersembunyi di tempat lain, saya akan bersembunyi di Filipina, Anda tidak akan melihat saya di sana,” kata Duterte.
Duterte ditangkap tak lama setelah mendarat di Bandara Internasional Manila dari Hong Kong pada hari Selasa. Dia segera dikendalikan ke ruang penahanan untuk diperiksa.
Penangkapan itu terjadi setelah polisi Filipina menerima surat perintah penangkapan Duterte dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Sejak 2021, ICC telah menyelidiki Duterte atas tuduhan pidana terhadap kemanusiaan dalam operasi Antinarkobo Filipina selama masa pemerintahannya.
Menurut catatan para pembela hak asasi manusia, operasi anti -mantra membunuh 12.000 hingga 30.000 orang dengan puncak kematian terjadi pada 2016 dan 2017. Data polisi sementara mencatat sejumlah kecil 6.200 orang.
Kelompok pertahanan hak asasi manusia melaporkan bahwa selama waktu itu, ribuan narkoba dan pedagang kecil secara misterius dibunuh oleh penyerang yang tidak dikenal.
(BAC/BLQ)