Jakarta, Pahami.id –
Dua polisi Australia Sementara terbunuh ketika anggota lain terluka, setelah ditembak oleh seorang pria bersenjata di properti pedesaan di Victoria pada hari Selasa (26/8). Pelaku melarikan diri setelah mengambil tindakan.
Kepala Kepolisian Victoria Mike Bush mengatakan 10 polisi tiba di sebuah properti di Porepalahah, 300 kilometer timur laut Melbourne sekitar 10:30 waktu setempat. Tetapi ketika mereka tiba di tempat kejadian, mereka segera disambut oleh tembakan.
Polisi datang ke properti untuk mengajukan surat perintah penangkapan yang terkait dengan dugaan kasus pelecehan seksual, ketika mereka disergap.
Para pelaku kemudian melarikan diri dengan beberapa anggota keluarga, termasuk anak -anak.
Dua petugas polisi tewas di tempat kejadian, sementara yang lain menderita cedera serius dan sekarang dirawat di rumah sakit.
“Kami telah memindahkan semua sumber daya khusus ke wilayah tersebut untuk menangkap para pelaku. Detektif dan kelompok operasi khusus sekarang berada di lokasi orang ini,” kata Bush.
“Kami akan melakukan segala yang mungkin sehingga pelaku dapat ditangkap sehingga orang akan aman lagi,” tambahnya, dilaporkan oleh Reuters.
Menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC), polisi percaya pelaku adalah “warga negara yang berdaulat” atau penduduk yang tidak mengakui validitas pemerintah.
Porepalahah, sebuah kota kecil dengan sekitar 1.000 orang di Pegunungan Alpen Australia, sekarang dalam keadaan berhati -hati.
“Ini adalah hari kesedihan dan kejutan bagi komunitas kami. Kami menyatakan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga, teman dan kolega dari dua polisi yang telah meninggal secara tragis di Porepunki,” kata Sarah Nicholas dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah kota menutup beberapa fasilitas publik, termasuk perpustakaan, pusat informasi, untuk informasi lebih lanjut.
Kepala Sekolah Dasar Porepalahah Jill Gillies mengatakan bahwa sekitar 90 siswa ditangkap pada pukul 11:30 pagi. Lockdown kemudian dibatalkan setelah situasi dianggap lebih aman.
Bandara lokal juga ditutup karena tanggap darurat yang sedang berlangsung.
(ZDM/DNA)