Jakarta, Pahami.id —
Dua mobil terbakar di luar sinagoga Perancis Sabtu (24/8) waktu setempat, memicu ledakan yang melukai seorang polisi.
Polisi mengatakan ledakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh tabung gas yang disembunyikan di salah satu mobil.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menyebut insiden di sinagoga Beth Yaacov di La Motte sebagai “tindakan kriminal yang jelas”.
Ia menegaskan, segala cara dikerahkan untuk mencari pelakunya.
Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi di Prancis (CRF) menyebut ledakan tersebut sebagai upaya membunuh orang Yahudi.
Presiden CRIF, Yonathan Arfi mengatakan, penggunaan tabung gas di dalam mobil saat jemaah tiba di sinagoga bukan sekadar tindakan kriminal.
“Ini menunjukkan ada niat membunuh,” kata Arfi.
Akibat kejadian ini, polisi Prancis akan melakukan kontrol keamanan tambahan di sekitar situs keagamaan Yahudi. Ledakan juga terjadi di tengah meningkatnya status siaga di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya, akibat serangan di Gaza.
Sejauh ini pemerintah Prancis mencatat 887 tindakan anti-Semit di Prancis pada paruh pertama tahun 2024, hampir tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
(Dna)