Jakarta, Pahami.id –
Dua distrik di Distrik PompaJawa Timur, Senin, tenggelam banjir Setelah curah hujan lebat dua hari terakhir.
Sebanyak 1.475 kepala keluarga (KK) telah terpengaruh. Mereka tersebar di lima desa dan tiga desa di dua sub -edisi, yaitu distrik Parekasan dan distrik Pademawu.
“Mulai malam ini, kami terus memantau dan mendistribusikan tanggap darurat kepada para korban banjir,” kata Kepala Badan Manajemen Bencana Dhofir Rosidi Dhofir Rosidi (BPBD) dari Pujijmmad Dhofir Rosidi di PileKasan, Senin, 12/5) malam, dikutip oleh Akhmad Dhofi, Java, Senin, Senin (12/5), dikutip oleh Akhmad Dhofad Dhofad Dhofad di Pilekasan, Senin (12/5), dikutip AKHMAD DHOFIR DIHMAD DHOFARI, Senin (Senin), AKHMAD DHOVAD DHOFIR, Senin (12/5), dikutip AKHMAD DHOFIR DIHMAD DHOFIR DI EASTIR, Senin (12/5) Java, Senin (12/5) malam, dikutip oleh Akhmad Dhofir Rosidi Regency di Pilekasan, Jawa Timur, Senin (12/5) Malam, dikutip oleh Akhmad Dhofir Rosidi Regency, Jawa Timur,
Banjir mulai membanjiri penduduk desa di Pilekasan sejak Senin pagi. Banjir berkembang di sore hari.
Menurut laporan tim BPBD untuk sekitar 22:45 WIB, ribuan keluarga yang terkena dampak banjir termasuk penduduk Patemon, Junction, Barur LaBar City, Partker Village, Laden Village, Kangenan Village, East Barur Layang, Sumedan Village dan Lemper.
Jumlah keluarga yang terkena dampak banjir di patemon forex, 239 keluarga, desa 340 kk, kota 57 kk, patemon 147 kk dan desa sarat 215 kk.
Selain itu, di Kampung Kangenan, populasi yang terkena dampak adalah 160 keluarga, kemudian di Kampung Sumedangan 254 keluarga dan di desa Lemper untuk 63 keluarga.
Selain penduduk desa dari populasi yang banjir, banjir sungai juga membanjiri beberapa lembaga pendidikan dan tempat ibadah.
“Transfer ke korban yang terkena dampak banjir sampai malam ini terus melakukan ini, termasuk distribusi bantuan tanggap darurat dengan melibatkan staf dari polry TNI,” katanya.
(FRA/antara/FRA)