Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Kehadiran buaya di lingkungan warga terjadi sepanjang sepekan terakhir mulai dari Aceh Singkil, Sidoarjo, hingga Halmahera Selatan.
Di Halmahera Selatan, seorang pegawai Badan Pembangunan Desa (BPD) meninggal dunia setelah diserang buaya saat sedang memancing.
Selain itu, kemunculan buaya jumbo di Desa Kedungpeluk, Kabupaten Sidoarjo, membuat kaget warga.
Berikut rangkuman peristiwa terkait buaya dan manusia yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia sepekan terakhir:
Aceh Singkil
Seorang nelayan di Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, terluka akibat diserang buaya saat sedang memancing di laut.
Korban Arisman Gulo (26) diserang buaya saat berada di perairan sekitar 300 meter dari Dusung Kepeng, Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Korban berhasil selamat dengan bekas gigitan di beberapa bagian tubuhnya. Korban akhirnya berhasil diselamatkan oleh rekannya yang melihat kejadian tersebut.
Korban berhasil diselamatkan sekitar pukul 04.00 WIB dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Pulau Banyak Barat, kata Kapolsek Pulau Banyak Iptu Erianto Tanjung, Rabu (17/7) seperti dikutip dari di antara.
Bintan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan UPTD Damkar, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) memindahkan seekor buaya muara sepanjang 3,5 meter yang sedang memakan tali pancing buaya.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/7) sore
“Warga sedang memancing di sana, tiba-tiba pancingnya dimakan buaya, kemudian ditangkap bersama dan diikat,” kata Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya, Makmur, di Bintan, Senin (22/7).
Usai dipindahkan, kata Makmur, buaya tersebut dilepasliarkan ke hutan di Taman Safari Lagoi Bintan yang menjadi lokasi penangkaran.
Ia menambahkan, berdasarkan laporan warga sekitar, terdapat lima ekor buaya muara di bekas galian tambang pasir tersebut, tiga diantaranya berhasil ditangkap dan dua ekor buaya lainnya masih berkeliaran di kawasan tersebut.
palembang
Bingung saat melihat buaya di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan pekan lalu. Penampakan buaya tersebut terjadi di Sungai Musi, wilayah perbatasan Kabupaten Gandus dan Kertapati.
Penghulu Gandus Jufriansyah mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kemunculan buaya tersebut di Sungai Musi kepada Ketua RT setempat. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan BKSDA Sumsel dan juga membuat surat imbauan kepada warga yang disebar ke RT-RT.
“Yang jelas saya imbau kepada masyarakat khususnya di kawasan Gandus Palembang yang sedang beraktivitas di Sungai Musi Palembang untuk selalu berhati-hati. Surat teguran itu sudah saya bagikan ke seluruh RT di WhatsApp. kelompok,” kata Jufriansyah. , mengutip dari momen Sumatera Utara.
Sidoarjo
Warga Kampung Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo dikejutkan dengan kemunculan buaya berukuran besar. Buaya ‘jumbo’ itu konon sering muncul di tepian sungai Kedungpeluk di Sidoarjo.
Selain di tepian sungai, buaya juga kerap muncul di kawasan berumput di atas tanggul sungai. Penampakan buaya sering dilihat oleh para petani yang ingin ke kolam.
Ketua RT 5/RW 1, Kampung Kedungpeluk, Sambudi mengatakan, pihaknya kerap menerima laporan warga mengenai penampakan buaya. Entah pagi, siang, atau malam.
Hampir setiap hari ada penampakan buaya. Buaya tersebut dilihat oleh warga desa yang menuju ke kolam menggunakan perahu, kata Sambudi di pinggir sungai Kedungpeluk, Sabtu (20/7) seperti dikutip dari Asia Tenggara.
Buaya tersebut diduga sedang berjemur, karena meski ada beberapa perahu yang melintas, buaya tersebut masih tetap berada di tepian sungai, kata Sambudi.
Ia menambahkan, ia yakin jumlah buaya di Sungai Kedungpeluk cukup banyak. Pasalnya hewan liar yang sering muncul selalu berbeda warna dan ukurannya.
Halmahera Selatan
Seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bernama Sunardi Hamid di Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara meninggal dunia setelah digigit buaya saat sedang memancing. Kondisi Sunardi sudah tak utuh lagi saat ditemukan warga yang menyelamatkannya dari serangan buaya.
Korban meninggal dunia karena diserang buaya saat sedang memancing di depan perairan desa, kata Kepala Desa Nondang, Munira, Jumat (19/7) seperti dikutip dari detikSulsel.
Munira menjelaskan, peristiwa tragis itu terjadi di perairan depan Desa Nondang, Kecamatan Bacan Barat, Halmahera Selatan pada Kamis (18/7).
Korban diketahui diserang buaya saat salah satu nelayan tidak melihatnya di atas perahu dan melihat papan yang mengapung. Mereka kemudian menyampaikan kabar tersebut ke desa.
Mendapat informasi tersebut, Munira kemudian meminta warga dan pemilik longboat melakukan penggeledahan. Saat dilakukan penggeledahan, mereka menemukan jasad korban dimakan buaya.
Saat hendak memindahkan jenazah korban serangan buaya, kata Munira, warga mendapat perlawanan selama dua jam dari hewan pemangsa tersebut. Upaya warga untuk membebaskan jenazah Sunardi berlangsung dramatis, setelah berupaya membebaskan jenazah korban dari gigitan buaya.
Jadi warga yang menyaksikan (tubuh korban dirobek buaya), hampir dua jam berkelahi dengan buaya tersebut, kata Munira.
(laki-laki/ugo)