Jakarta, Pahami.id –
Wakil Ketua Komisi Dewan Perwakilan Rakyat III Ahmad Sahroni meminta polisi untuk mengambil sikap tegas tentang praktik tersebut Pembunuhan yang bersembunyi di balik wajah organisasi sosial (CSO).
Sahroni berharap polisi dapat mengekang praktik, terutama saat ini mendekati Fitri’s Eid. Biasanya, katanya, organisasi massa yang berlaku untuk Holiday Take (THR) merajalela.
“Selain itu, ini akan menjadi Idul Fitri Fitri, biasanya hanya orang yang memeras pengusaha.
Politisi partai NASDEM mengevaluasi praktik penggemar sebagai perusak iklim investasi. Dia, misalnya, menyoroti tempat parkir kio atau restoran yang sering diminta parkir oleh organisasi massa.
“Itu tanah pemilik tanah, mengapa organisasi massa yang membentuk tanah dan parkir? Ini tidak pasti, jadi menurut saya, itu hanya menekankan tindakan polisi.
Sahroni menilai bahwa mengendalikan praktik intrusi dalam masyarakat sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi. Karena itu, kata Sahroni, polisi harus berani bertindak dengan tegas.
Dia mengingatkan bahwa negara itu tidak dapat dibebaskan oleh gangster. Dia termasuk latihan menyoroti Menyapu CSO melawan stan dibuka selama Ramadhan.
Faktanya, keberadaan kios makanan atau restoran yang dibuka selama Ramadhan juga dibutuhkan oleh orang -orang yang tidak memuaskan seperti non -Muslim atau wanita hamil.
“Saya pikir semangat ini juga sejalan dengan Mr Prabowo yang ingin mendorong investasi untuk tumbuh di negara itu, yang berarti polisi tegas, mengirimkan kepada organisasi massa ini untuk menghindari bermain dengan hukum, pemerintah tidak dapat dikalahkan oleh geng,” katanya.
(THR/DMI)