Jakarta, Pahami.id —
DPR RI resmi menolak ke-12 calon Hakim Agung dan Hakim Agung Ad Hoc (MA) diusulkan oleh Komisi Yudisial.
Keputusan itu disetujui dalam rapat paripurna DPR Ke-6 Sidang I Periode 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
“Sekarang kami bertanya kepada Majelis Yang Mulia, apakah laporan komisi 3 DPR RI yang memutuskan tidak menyetujui seluruh calon hakim agung dan hakim ad hoc HAM di MA pada tahun 2024 dapat disetujui untuk diadopsi?” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pertemuan tersebut.
“Sepakat!” jawaban peserta rapat.
Pertimbangan penolakan tersebut dibacakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh. Kata dia, ada dua calon hakim agung yang tidak memenuhi syarat menjadi ketua hakim sesuai pasal 7 UU No. 3 Tahun 2009.
Dua hakim yang tidak memenuhi syarat adalah Hari Sih Advianto dan Tri Hidayat Wahyudi. Keduanya tidak memenuhi syarat menjadi hakim tertinggi dengan masa jabatan hakim minimal 20 tahun.
Berdasarkan pendapat dan pandangan 9 Fraksi di Komisi III DPR RI sepakat untuk tidak menyetujui seluruh calon Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung Hak Asasi Manusia Ad Hoc Tahun 2024 yang diajukan KY RI, kata Pangeran.
Berikut daftar calon Mahkamah Agung yang ditolak DPR RI pada rapat paripurna:
I. Kamar Kejahatan
1. Abdul Azis – Hakim Senior Pengadilan Tinggi Medan
2. Annas Mustaqim – Hakim Tinggi Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia
3. Aviantara – Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Manado
II. Balai Sipil
Ennid Hasanuddin – Pencatatan Sipil Muda Mahkamah Agung Republik Indonesia
AKU AKU AKU. Ruang Keagamaan
Muhayah – Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
IV. Balai Tata Usaha Negara
Mutamar – Inspektur Wilayah III Badan Pengawas Mahkamah Agung RI
V. Gedung Tata Usaha Negara (Pajak Khusus)
1. Diana Malemita Ginting – Auditor Utama pada Inspektorat II Inspektorat Utama Kementerian Keuangan
2. Hari Sih Advianto – Hakim Pengadilan Pajak
3. Tri Hidayat Wahyudi – Hakim Pengadilan Pajak
Daftar calon hakim hak asasi manusia ad hoc di Mahkamah Agung
1. Agus Budianto – Dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan
2. Boniface Nadya Arybowo – Hakim Ad Hoc Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung
3. Mochammad Agus Salim – Dosen Magister Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
(mab/DAL)