Site icon Pahami

Berita Donald Trump Bakal Bertemu Netanyahu di Resor Mar-a-Lago Florida


Jakarta, Pahami.id

Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trumpdikatakan menjadi tuan rumah kedatangan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahudi resor pribadi di Palm Beach, Florida, minggu ini.

“Menantikan kedatangan Bibi Netanyahu ke Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida,” kata Trump dalam postingan di Truch Social, seperti dikutip Reuters.

Pertemuan tersebut akan menjadi yang pertama setelah masa jabatan presiden Trump berakhir pada tahun 2020. Trump dan Netanyahu memiliki hubungan yang dekat, namun pemimpin Israel tersebut membuat marah Trump dengan memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden tahun 2020.


Netanyahu terbang ke AS minggu ini untuk berpidato di depan Kongres. Selama di Washington, ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Biden dan disebut bertemu dengan Wakil Presiden Kamala Harris.

Netanyahu dan Trump memiliki ideologi dan kebijakan yang sama pada masa kepemimpinan Trump pada periode 2017-2021. Saat itu AS memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem sehingga memicu protes keras dari dunia internasional.

Sementara itu, Trump mengkritik Netanyahu karena gagal menghalau serangan Hamas pada 7 Oktober. Trump juga mendesak Israel untuk segera membebaskan sandera yang ditahan Hamas dan mengakhiri perang di Gaza.

Namun dia memuji peran Netanyahu dalam Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, yang ditandatangani pada masa pemerintahan Trump. Perjanjian ini menghasilkan normalisasi hubungan bilateral antara Israel dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab.

“Pada masa jabatan pertama saya, kami mencapai Perdamaian dan Stabilitas di Kawasan, dan bahkan menandatangani Perjanjian Abraham yang bersejarah. Kami akan melakukannya lagi,” kata Trump.

Kunjungan Netanyahu ini terjadi pada saat politik AS berada dalam “kekacauan” dan ketika tentara Zionis terus melakukan serangan ke Jalur Gaza.

Sebelum berangkat, Netanyahu mengatakan dia akan menekankan tema bipartisan Israel dalam pidatonya dan mengatakan negaranya akan tetap menjadi sekutu utama AS di Timur Tengah, terlepas dari siapa yang dipilih masyarakat untuk menjadi presiden berikutnya.

Di Israel, Netanyahu berada di bawah tekanan kuat untuk menerima perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza. Kerabat para sandera yang masih ditahan di Gaza menuntut agar pemerintah Israel menghentikan permusuhannya dengan Hamas untuk membebaskan para sandera.

Israel juga menghadapi kritik internasional atas tindakan keras brutalnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 orang. Israel juga dikritik karena perluasan pembangunan pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, serta serangan pemukim terhadap warga Palestina.

Jumat lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal dan menuntut agar para pemukim ilegal segera pergi.

(Dna)



Exit mobile version