Site icon Pahami

Berita DMI-Muhammadiyah Respons Edaran Menag Soal Speaker Masjid saat Puasa


Jakarta, Pahami.id

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Yusuf Kalla mendukung surat edaran Menteri Agama tentang larangan penggunaan pengeras suara di luar masjid pada Ramadan.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Nomor 1 Tahun 2024 telah menerbitkan surat edaran tentang Pedoman Penyelenggaraan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M pada 26 Februari 2024.

Salah satu isinya adalah meminta agar takbir Idul Fitri dilakukan di masjid, surau, dan tempat lainnya dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Sholat. ruang.


Menurut mantan wakil presiden ke-10 dan ke-12 ini, hal tersebut sudah lama menjadi aturan terkait sound system eksternal di masjid.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

“Kami dari dewan masjid sudah lama menyelenggarakannya suara hanya keluar saat adzan, bacaan awal hanya bisa 5 atau 10 menit saja. Tidak boleh terlambat, kata JK di Makassar, Minggu (10/3).

JK mengatakan, masjid harus dalam keadaan tenang. Jika masjid menggunakan sound system eksternal, bukan tidak mungkin jamaah akan terganggu.

“Supaya ada keseriusannya, kalau terlalu besar suara sistemnya, banyak masjid yang saling berhadapan. Intinya adalah bersikap tenang. “Kalau suaranya keluar saat dakwah, orang malah tidak mendengarnya,” ujarnya.

Senada, Sekjen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyambut baik surat edaran tersebut.

Pernyataan Menteri Agama terkait penutur tadarus dan tarawih sangat bisa dimaklumi dan diapresiasi.,” ujarnya di akun Twitter atau X miliknya, Sabtu (9/3).

Pesan Ramadhan tidak bisa diukur dengan suara yang nyaring, tapi dengan keikhlasan beribadah.

Dikutip dari situs Kementerian Agama, Surat Edaran tentang pengeras suara pertama kali diterbitkan pada 18 Februari 2022. Isinya tentang pengaturan volume pengeras suara sesuai kebutuhan, maksimal 100 dB (seratus desibel).

Khusus mengenai siaran Ramadhan, surat edaran ini mengatur penggunaan pengeras suara di bulan Ramadhan, baik dalam melaksanakan salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, maupun membaca Al-Qur’an, “menggunakan pengeras suara internal”.

Sedangkan takbir Idul Fitri di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara eksternal hingga pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan menggunakan pengeras suara internal.

(mir/arh)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version