Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Daerah (Pemprov) DKI Jakarta Masih mengatur stasiun karet untuk diintegrasikan dengan stasiun Sudirman dan BNI City dalam upaya memfasilitasi mobilitas penumpang.
“Kami saat ini sedang dalam proses merestrukturisasi area stasiun karet, terintegrasi dengan area Stasiun BNI Sudirman,” kata kepala agensi transportasi Jakarta DKI Syafrin LiPuto di Talkshow dengan tema “Peta Strategis 5 abad top 50 City 2029” di Balai Kota Jakarta pada hari Selasa (7/22).
Dia mengatakan integrasi yang dicari termasuk sistem pembayaran dan akses penumpang untuk beralih dari satu mode ke mode lainnya.
Kemudian, untuk memudahkan pejalan kaki dan penumpang untuk turun dan beralih ke moda transportasi lainnya seperti MRT, pemerintah daerah DKI Jakarta mengorganisasi daerah Blora.
“Blora Road, yang telah kami dekorasi untuk kendaraan, dengan konsepnya Pengembangan yang berorientasi mobil menjadi Pengembangan berorientasi transitJadi kami membatasi jalan setapak hanya untuk pejalan kaki, “kata Syafrin.
Susunan stasiun karet ini meningkatkan jumlah stasiun KRL yang diselenggarakan, termasuk stasiun Palmerah. Secara keseluruhan, 13 stasiun KRL di DKI telah diorganisir.
Syafrin mengatakan pengaturan itu juga diadakan di Stasiun Tanah Merah. Di sana, sekarang ada Transjakarta Stops dan Microbus atau Microtrans Line Special sehingga mereka tidak menggunakan jalan.
Kemudian, tempat parkir untuk pengemudi dan pangkalan taksi sepeda motor online, sehingga area Stasiun Tanah Merah lebih terorganisir.
“Di masa lalu, begitu dia turun di Stasiun Tanah Merah, kami harus pergi ke trotoar kecil, dipenuhi dengan mikroba, pedagang, dan kemudian sulit untuk menemukan transportasi lebih lanjut,” katanya.
Untuk pengaturan area stasiun, menambahkan Syafrin, tidak menggunakan APBD, tetapi pembiayaan kreatif dengan koefisien lantai bangunan (KLB).
“Jadi wabah, koefisien area bangunan dihitung, jadi ada kompensasi untuk membangun infrastruktur,” katanya.
(Antara/anak -anak)