Makassar, Pahami.id –
Kantor Pendidikan (Disdik) Pusat Sulawesi Minta pemeriksa untuk memeriksa kepala sekolah SMK State 2 Atas tuduhan retribusi ilegal (pemerasan) yang ditentang oleh siswa AA sampai akhir eliminasi dari posisi ketua Dewan Siswa.
“Jika itu sementara dalam prosesnya, karena itu bukan domain kami, kami meminta inspektif untuk melakukan investigasi terkait retribusi ilegal dan sebagainya,” kata Kantor Pendidikan Sulawesi, Judiawati Vidiana Windarusliana Cnnindonesia.comMinggu (2/2).
Selain tim inspektorat, Judiawati mengatakan partainya juga telah membentuk tim internal yang akan memeriksa pelanggaran yang diklaim oleh kepala sekolah kepada staf pendidikan di sekolah.
“Jika inspektorat adalah untuk keuangannya, termasuk perpanjangan, jika tim internal untuk menyelidiki masalah pelanggaran etika kedua dari kepala sekolah dan guru adalah kekuatan kami,” katanya.
Sementara itu, Yudiawati mengatakan partainya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat Sulawesi Tengah tentang tuduhan retribusi ilegal di SMK State 2 Palu.
“Kami masih menunggu hasil ujian inspektorat, jika kami telah melaporkan hasilnya kepada gubernur setelah itu kami akan mengirimkannya kepada publik,” katanya.
Terlepas dari peluang untuk pembatasan untuk diberikan kepada kepala sekolah, Judiawati mengatakan, partainya masih menunggu hasil ujian dari tim internal.
“Kami ingin memberikan batasan apa pun, karena kami memiliki IT internal, tetapi kami hanya menunggu hasilnya, siapa pun yang terlibat dalam kami di kantor pendidikan tidak selektif,” Judiawati menjelaskan.
Selain kepala sekolah, beberapa guru juga akan diperiksa oleh tim investigasi internal untuk membuat siswa SMK State 2 Palu melakukan protes dalam kursus bahasa Inggris sebesar RP250 ribu.
“Ini berarti bukan hanya kepala sekolah, tetapi ada beberapa guru yang tidak bertanggung jawab yang memancing anak -anak ini untuk menunjukkan. Kami tidak menuduh, tetapi jika ada bukti yang dikumpulkan, ada gambar. Anak -anak,” katanya.
Tuduhan yang dikatakan telah dilampirkan setelah ketua negara bagian SMK 2 Palu, AA, adalah demonstrasi untuk menolak biaya Rp250 ribu kursus bahasa Inggris yang merupakan virus di media sosial.
“Tidak dihapus, tetapi disuruh oleh kepala sekolah untuk meminta maaf kepada prinsip tersebut Cnnindonesia.comSabtu (1/2).
Yudiawati menjelaskan bahwa sekolah itu dimaksudkan untuk mengeluarkan AA yang saat ini duduk di kelas 12.
“Mereka bermaksud mengeluarkan (AA), tetapi waktu setelah kami membahasnya, kami melarangnya dibebaskan, jadi tidak ada yang dilepaskan,” katanya.
Selanjutnya, Judiawati mengatakan, partainya telah pulih sebagai ketua Dewan Siswa SMK negara bagian 2 Palu, meskipun siswa kelas 12 seharusnya tidak lagi menjadi administrator organisasi mahasiswa.
“Meskipun siswa kelas 12 menjabat sebagai presiden Dewan Siswa lagi, pemindahan itu tidak sejalan dengan prosedur sekolah.”
Kantor Pendidikan Pusat Sulawesi telah mengarahkan sekolah untuk mengembalikan posisi AA sebagai pemimpin dewan siswa sampai masa jabatannya.
“Kami telah memerintahkan untuk kembali ke kantor dan dia akan berhenti setelah pemilihan karena Kelas 12 tidak dapat lagi menjabat, jadi kami memulihkan posisinya,” katanya.
Sampai berita itu ditulis bahwa tidak ada pernyataan resmi dari sekolah yang terkait dengan insiden tersebut.
(Mir/anak -anak)