Makassar, Pahami.id —
kepala otoritas pendidikan Makassar, Sulawesi Selatan Muhyiddin Mustakim buka-bukaan soal kasus perundungan atau intimidasi dialami oleh siswa penyandang disabilitas di SMP Negeri 4 Makassar oleh sebagian kalangan atas.
Kasus perundungan yang dialami MH (13) terungkap setelah video yang memperlihatkan kejadian tersebut viral di media sosial.
Pengalaman kami banyak anak-anak korban kami yang dijadikan pembuat konten untuk digunakan di TikTok. Makanya kami akan selidiki kenapa ini tidak viral. sebulan yang lalu,” kata Muhyiddin. , Sabtu (15/6).
Setelah videonya viral, Muhyiddin mengatakan para guru juga kaget. Sebab, selama ini mereka belum pernah menerima laporan apa pun.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
“Tentu guru juga kaget. Guru tidak tahu. Kalau ada tawuran pasti guru tahu,” ujarnya.
Dinas Pendidikan Makassar juga telah mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini dengan bertindak sebagai mediator dengan keluarga korban dan keluarga terdakwa.
Ini pendekatan kita, kita mau jenguk orangtuanya. Ini anak kesayangan kita, karena prestasinya luar biasa. Ini anak difabel tapi prestasinya luar biasa di sekolah ini, jelasnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Makassar akan memperketat pengawasan terhadap seluruh aktivitas siswa pasca kejadian tersebut.
“Ini menjadi perhatian dan pembelajaran bagi kita semua. Agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Muhyiddin berharap MH terus bersekolah di SMP Negeri 4, karena selama ini prestasinya luar biasa.
“Orang tua mau pindah. Tapi kami minta jangan pindah. Nanti kita buat kebijakan agar proses belajar ini bisa kembali dilakukan bersama,” tutupnya.
(mir/dmi)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);