Surabaya, Pahami.id —
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar menanggapi isu Rapat Umum Luar Biasa (MLB) NU yang beredar belakangan ini. Dia menegaskan organisasinya solid.
Miftach mengatakan, perjuangan NU saat ini tidaklah mudah karena menghadapi berbagai persoalan besar yang memerlukan keseriusan semua pihak, khususnya PBNU.
“Sekarang perjuangan NU tidak mudah, tidak mudah, apalagi tahun ini ada permasalahan besar, dan itu perlu keseriusan dari PBNU,” kata Miftach saat menjadi pembicara pada Acara Harlah Sepak Mula NU ke-102 di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Kamis. (16/1).
Meski demikian, ia meyakini munculnya isu MLB ini bukanlah sebuah permasalahan besar dan hanya merupakan dinamika biasa dalam sebuah organisasi.
“Kalau ada persoalan MLB atau sebagainya, itu sebenarnya persoalan yang menurut PBNU sebenarnya biasa saja. Tapi kalau mengikuti aturan yang berlaku,” ujarnya.
Menurutnya, MLB mempunyai tujuan yang baik yaitu untuk memajukan organisasi. Meski demikian, ia menilai saat ini belum ada kebutuhan mendesak untuk menggelar MLB.
“Karena tujuan MLB adalah untuk berkembang. Sekarang sepertinya tidak ada yang perlu diperbaiki, apa yang perlu ditingkatkan?” dia menekankan.
Miftach lantas mengingatkan agar isu seperti ini tidak dijadikan alat untuk kepentingan tertentu yang dapat merusak struktur organisasi.
Ia mencontohkan pentingnya menjaga ketertiban dalam suatu organisasi dengan analogi bahtera seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis.
“Nabi menggambarkan organisasi, terutama organisasi keagamaan yang besar, paling besar, ibarat sebuah bahtera. Penumpangnya bermacam-macam, berbagai golongan, pada akhirnya masing-masing mendapatkan tiketnya sendiri-sendiri sesuai aturan kelas yang didapatnya,” katanya. dikatakan
Kemudian, Kepala Pondok Pesantren Miftachus Sunnah mengatakan, salah satu penumpang mencoba mengambil air dengan cara melubangi lambung kapal.
Lalu ada penumpang, karena mungkin dia golongan bawah, ingin mengambil air, lalu mengambil kapak, mengambil jalan pintas, dan ingin membuat lubang di perahu agar mudah mendapatkan air, jelasnya.
Menurutnya, jika perilaku penumpang tersebut tidak ditindak tegas maka akan membahayakan seluruh penumpang yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, dalam organisasi sebesar NU, ketertiban dan keutuhan harus terus dijaga demi kebaikan bersama.
“Kalau penumpang lain bertindak tegas, tahan, kalau tidak teguran, tidak bisa, lalu ambil tindakan tegas, tahan, selamatkan, maka perahu ini dan seluruh penumpangnya akan selamat. Tapi kalau kita biarkan saja, pada akhirnya bukan hanya dia yang akan tenggelam, tapi semua “penumpang di bahtera, di kapal ini, akan tenggelam,” ujarnya.
Miftach juga mengajak seluruh kiai dan pengurus NU untuk memanfaatkan momentum Hari Ulang Tahun (Harlah) NU ke-102 sebagai peluang untuk menghidupkan kembali semangat jihad dan niat tulus mengabdi pada organisasi.
Isu MLB NU awalnya bermula dari kesepakatan yang dicapai Majelis Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur pada Minggu 18 Agustus 2024.
Kiai dan ulama berkumpul menyikapi persoalan seputar kenegaraan PBNU. Hasil dari pertemuan ini adalah kesepakatan yang disebut ‘Amanah Bangkalan’.
Agenda MLB kemudian dilanjutkan di Surabaya-Jombang, 17-21 Desember 2024. Alhasil, Presidium PO & MLB dan peserta Pra MLB NU sepakat pencopotan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam karena diduga melanggar AD/ SENI.
Presidium PO & MLB dan peserta Pra-MLB NU juga telah mengajukan beberapa nama calon pimpinan umum. Dari daftar yang didapat CNNIndonesia.comSetidaknya ada delapan nama yang diusulkan.
Mereka terdiri dari dua tokoh yang berasal dari internal PBNU, tiga tokoh dari Ketum PWNU, dan tiga tokoh lagi yang berasal dari kader non-struktural NU.
“Dari internal PBNU ada KH ZM, KH RAZ. Kemudian dari jajaran Ketum PWNU ada KH AGR, KH JM dan KH AHM. Sedangkan dari kader nonstruktural NU ada KH AAK, KH MM dan KH YC.,” kata Ketua Presidium PO & MLB NU KH Abdusallam Shohib alias Gus Salam.
“Mereka adalah kader-kader NU yang diyakini peserta mampu mengembalikan tata kelola organisasi secara sempurna, mempunyai kapasitas dan kemampuan keilmuan, akhlak dan kemampuan berorganisasi,” imbuhnya.
Selain nama calon Ketum, Gus Salam mengatakan, peserta Pra MLB juga telah mengusulkan nama ulama yang akan menjadi anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Setidaknya ada 21 nama calon AHWA. Terdiri dari sembilan kiai yang menjadi AHWA pada KTT Lampung ke-34, dan 12 nama baru yang diusulkan.
Pelaksanaan MLB NU rencananya akan dilaksanakan paling lambat bulan Januari 2025, bertepatan dengan Harlah NU berdasarkan penanggalan Hijriah dan Masehi, serta paling lambat pada bulan Syawal 1446 Hijriah.
Ada lima daerah yang diusulkan menjadi venue MLB NU, yakni Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
(frd/dmi)