Jakarta, Pahami.id —
Kelompok milisi Hizbullah Libanon resmi diangkat menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Naim Qasem selaku ketua baru rombongan, Selasa (29/10).
“Dewan Syura Hizbullah sepakat untuk memilih Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Penunjukan Qassem sebagai pemimpin baru terjadi sebulan setelah meninggalnya Hassan Nasrallah pada 27 September. Penunjukan Qassem juga terjadi setelah sepupu Nasrallah, Hashem Safieddine, sebelumnya disebut-sebut sebagai calon pengganti Nasrallah.
Namun, Safieddine tewas dalam serangan Israel di Beirut sehari setelah Nasrallah.
Setelah berita meninggalnya Safieddine tersebar, mata dunia tertuju pada Naim Qassem. Dia adalah satu-satunya pejabat tinggi Hizbullah yang masih hidup dan kini resmi menjadi pemimpin baru kelompok tersebut.
Di manakah lokasi Naim Qasem?
Laporan dari Zaman IsraelNaim Qassem dilaporkan meninggalkan Lebanon lebih dari dua minggu lalu.
Dia dikatakan berangkat pada 5 Oktober dengan pesawat Iran yang digunakan oleh Menteri Luar Negeri Teheran Abbas Araghchi untuk kunjungan kenegaraan ke Lebanon dan Suriah.
Menurut sumber Iran yang tidak disebutkan namanya, kepergian Qassem ke Iran adalah atas perintah para pemimpin tertinggi Iran karena mereka takut dia akan dibunuh oleh Israel.
Saat ini, Qassem dikabarkan sedang tinggal di ibu kota Iran, Teheran.
Naim Qassem adalah Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah dan telah menjadi tokoh senior di kelompok tersebut selama lebih dari 30 tahun.
Qassem diangkat sebagai wakil kepala Hizbullah pada tahun 1991 oleh Sekretaris Jenderal Abbas al-Musawi. Al-Musawi terbunuh pada tahun berikutnya oleh serangan helikopter Israel.
Sejak pengangkatannya, Qassem terus menduduki posisi tersebut hingga akhirnya Nasrallah menjadi Sekretaris Jenderal Hizbullah.
Laporan dari Al JazeeraQassem telah lama menjadi salah satu juru bicara utama Hizbullah yang melakukan wawancara dengan media asing, termasuk ketika konflik Hizbullah-Israel di perbatasan mencapai puncaknya setahun lalu.
Qassem merupakan tokoh Hizbullah pertama yang menyampaikan pidato resmi setelah Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel pada 27 September.
Ia hanya tampil di depan publik sebanyak tiga kali, pada 8 Oktober setelah Safieddine dikabarkan diserang Israel, pada 30 September setelah kematian Nasrallah, dan pada 15 Oktober.
Menurut sumber Iran, Qassem menyampaikan pidato publik pertamanya di Beirut, sedangkan pidato kedua dan ketiga disampaikan dari Teheran.
(blq/baca)