Site icon Pahami

Berita Di Depan Para Tentara, Putin Kembali Deklarasi Maju Pilpres Rusia 2024


Jakarta, Pahami.id

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri lagi pada pemilihan presiden tahun 2024. Rencana ini akan memungkinkan pemimpin Kremlin untuk memperluas kekuasaannya selama beberapa dekade hingga tahun 2030-an.

Pengumuman tersebut disampaikan saat ia menghadiri sebuah acara bersama personel militer, termasuk mereka yang ambil bagian dalam serangan militer terhadap Ukraina, seperti yang diperintahkan Putin pada Februari 2022.


“Saya tidak akan menyembunyikannya: Saya memiliki pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda. Namun inilah saatnya keputusan harus diambil,” kata Putin dalam upacara tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (12/8).

“Saya akan mencalonkan diri sebagai presiden Federasi Rusia,” Putin mengumumkan.

Dalam kesempatan itu, Putin berbincang dengan Letnan Kolonel Artyom Zhoga, seorang perwira militer Rusia. Dia menyambut baik rencana Putin untuk kembali calon presiden tahun depan.

“Berkat tindakan Anda, keputusan Anda, kami telah memperoleh kebebasan,” kata Zhoga, seraya menambahkan: “Kami membutuhkan Anda. Rusia membutuhkan Anda.”

[Gambas:Video CNN]

Putin, yang kini berusia 71 tahun, telah memimpin Rusia sejak pergantian abad. Dia telah memenangkan empat pemilihan presiden dan sempat menjabat sebagai perdana menteri dalam sistem di mana oposisi hampir tidak ada.

Dia diperkirakan tidak akan menghadapi tantangan besar dalam mengamankan masa jabatannya yang kelima dan kemungkinan akan mendapatkan mandat seluas-luasnya untuk menyembunyikan perselisihan domestik terkait konflik Ukraina.

Setelah reformasi konstitusi yang kontroversial pada tahun 2020, ia kemungkinan akan tetap berkuasa setidaknya hingga tahun 2036.

Pada November 2023, Putin memperketat aturan media yang meliput pemilu 2024, dengan melarang beberapa media independen mengakses TPS.

Pemilu berikutnya akan diadakan selama tiga hari, dari tanggal 15 hingga 17 Maret 2024, sebuah langkah yang menurut para kritikus Kremlin mempersulit upaya memastikan transparansi.

Lima partai besar diperbolehkan mengajukan calon pada pemilu 2024 tanpa mengumpulkan tanda tangan. Mereka semua mendukung Kremlin dan serangan terhadap Ukraina.

Sementara itu, saingan Putin yang paling terkenal, Alexei Navalny, saat ini menjalani hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan yang menurut para pendukungnya tidak benar.

Alexei Navalny sebelumnya mengatakan Putin telah membawa Rusia ke jalan buntu menuju kehancuran, membangun sistem korupsi yang rapuh yang pada akhirnya akan menghasilkan kekacauan, bukan stabilitas.

Oleh karena itu, melalui keterangan tertulis timnya, Navalny pada Kamis (12/7) mendorong masyarakat Rusia untuk memilih kandidat selain Putin dan menyebut pemungutan suara tersebut sebagai “parodi” prosedur pemilu.

Sejak melancarkan serangan terhadap Ukraina pada bulan Februari, Kremlin telah menindak perbedaan pendapat yang disamakan oleh kelompok hak asasi manusia dengan penindasan di era Soviet.

Ribuan orang telah ditangkap dan dipenjarakan karena protes tersebut, dan ribuan lainnya meninggalkan negara tersebut karena takut dipanggil untuk berperang.

(AFP/Kris)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version