Site icon Pahami

Berita Di Ambang Perang, Kapal Induk Terbesar AS Merapat di Dekat Venezuela

Berita Di Ambang Perang, Kapal Induk Terbesar AS Merapat di Dekat Venezuela


Jakarta, Pahami.id

Tentara Amerika Serikat Pesawat tersebut mengatakan bahwa pesawat mereka kini telah tiba di Laut Karibia, dekat perairan Venezuelapada Minggu (16/11) untuk memperkuat operasi anti narkoba.

Presiden AS Donald Trump memerintahkan pasukan tambahan untuk upaya anti-narkoba di Karibia. Namun, ada dugaan bahwa AS mungkin mempertimbangkan intervensi militer terhadap pemimpin Venezuela Nicolas Maduro.


Komando Selatan AS (Southcom), komandan pasukan AS di Amerika Latin dan Karibia, mengatakan Pasukan Serangan Kapal Induk USS Gerald R Ford telah memasuki wilayah tanggung jawabnya.

Dia mengatakan militer memasuki Laut Karibia dan sejalan dengan perintah untuk melindungi tanah air.

“Arah untuk membongkar organisasi kriminal transnasional dan melawan narko-terorisme demi pertahanan tanah air,” demikian pernyataan Southcom, seperti dikutip AFP.

Pasukan ini terdiri dari kapal induk canggih AS, dua kapal perusak berpeluru kendali, serta kapal dan pesawat pendukung lainnya.

Mereka bergabung dengan beberapa kapal perang di Karibia dalam operasi yang disebut “Operasi Tombak Selatan”.

Southcom menyebutkan ada serangan baru yang terjadi pada Sabtu (15/11) di Pasifik Timur yang menewaskan tiga tersangka.

Sejak memulai operasi anti-narkoba pada bulan September, pasukan AS telah membunuh 83 orang yang diduga membawa narkoba di perairan internasional.

Amerika Serikat tidak memberikan bukti adanya serangan terhadap orang-orang di Karibia atau di Pasifik Timur. Namun, sebanyak 20 operasi melibatkan penyelundupan narkoba.

Para ahli menilai kejadian tersebut sebagai tindakan pembunuhan ekstremis, meski sasarannya adalah penyelundup.

Sementara itu, ibu kota Venezuela, Caracas, memandang pengerahan militer sebagai ancaman langsung.

Amerika Serikat tidak mengakui Maduro sebagai pemimpin sah Venezuela dan akan memberikan hadiah sebesar $50 juta (sekitar Rp 838 miliar) bagi penangkapan gembong narkoba tersebut.

Trump juga mengadakan pertemuan dengan penasihat militer mengenai opsi untuk Venezuela.

“Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa itu, tapi kami membuat banyak kemajuan bersama Venezuela dalam menghentikan aliran narkoba,” katanya di Air Force One.

Trump pernah berkata demikian Berita CBSdia ragu AS akan berperang dengan Venezuela, tapi dia yakin pemerintahan Maduro akan berakhir.

Pasukan AS juga ditempatkan di Trinidad dan Tobago, sebuah kepulauan di lepas pantai Venezuela.

Pasukan AS dan Trinidad akan memulai pelatihan pada Minggu (16/11) untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan. Namun Maduro mengkritik latihan tersebut sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab.

(RNP/BAC)


Exit mobile version