Site icon Pahami

Berita Dewan Keamanan PBB 3 Kali Tunda Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza


Jakarta, Pahami.id

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) kembali menunda pemungutan suara pada resolusi gencatan senjata di Gazauntuk ketiga kalinya dalam seminggu.

Pemungutan suara DK PBB sedianya dijadwalkan pada Senin (18/12), namun ditunda sehari hingga Selasa (19/12).

Penundaan pemungutan suara pertama yang seharusnya dilaksanakan pada Selasa (19/12), ditunda untuk kedua kalinya menjadi Rabu (20/12).


Namun kemarin, Dewan Keamanan PBB kembali memutuskan untuk menunda tanggal pemungutan suara menjadi Kamis (21/12) waktu setempat. Jadi secara keseluruhan badan keamanan PBB telah menunda pertemuan tiga kali seminggu.

Laporan dari CNNPenundaan ini disebut-sebut menjadi pertanda bahwa Amerika Serikat, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan pemegang hak veto, ragu-ragu menandatangani resolusi terkait agresi Israel terhadap Palestina.

Amerika Serikat enggan menandatangani resolusi yang menyerukan “penghentian permusuhan” di Gaza.

Sumber-sumber diplomatik mengatakan poin-poin penting dalam rancangan resolusi tersebut masih dalam tahap negosiasi, khususnya frasa “penghentian permusuhan” dan seruan kepada PBB untuk “membangun mekanisme pemantauan di Jalur Gaza, dengan personel dan peralatan yang diperlukan, di bawah wewenang PBB” .

Rancangan resolusi tersebut juga menyerukan penghentian permusuhan, untuk memungkinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

Resolusi tersebut juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera di Gaza, dan akses terhadap kebutuhan medis para sandera.

Selain itu, rancangan resolusi tersebut juga menyerukan solusi dua negara di masa depan, di mana Gaza dan Tepi Barat bersatu di bawah Otoritas Palestina, dan juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas “situasi kemanusiaan yang mengerikan” di Gaza dan dampak buruknya terhadap warga sipil. . . .

Amerika Serikat masih enggan menandatangani resolusi tersebut, karena tidak menyebut kelompok Hamas yang melakukan serangan awal terhadap Israel pada 7 Oktober.

“Kami masih mendiskusikan metode penyelesaiannya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

“Penting bagi kami agar seluruh dunia memahami apa yang dipertaruhkan di sini dan apa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, dan bagaimana Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri terhadap ancaman tersebut,” tambah Kirby.

Di tengah sikap keras kepala AS terhadap resolusi Gaza, jumlah korban tewas akibat agresi Israel terus meningkat. Memasuki hari ke-75 invasi, lebih dari 20 ribu orang di Gaza tewas.

(Dna)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version