Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikatakan telah memberikan lampu hijau kepada tentara untuk membunuh pemimpinnya Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut, Lebanon, beberapa saat sebelum memberikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Jumat (27/9).
Seorang pejabat senior Israel bahkan mengungkapkan bahwa Netanyahu telah merencanakan operasi untuk membunuh Nasrallah selama beberapa bulan terakhir menyusul meningkatnya ketegangan antara Tel Aviv dan Hizbullah dan mereka melancarkan serangan udara terhadap satu sama lain.
“Netanyahu menyetujui serangan itu sebelum menyampaikan pidatonya di PBB,” kata pejabat itu Orang Dalam Bisnis.
Ia menambahkan, kepergian Netanyahu ke sidang umum PBB sebenarnya bertujuan untuk mengalihkan perhatian Nasrallah agar memberikan “rasa aman yang palsu”, sehingga Hizbullah mengira Israel tidak akan melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon selama PM berada di luar negeri.
Pejabat Israel mengatakan bahwa intelijen negaranya telah mengetahui bahwa Nasrallah dan beberapa komandan Hizbullah lainnya sedang mengadakan pertemuan di “markas” mereka di Beirut ketika serangan itu terjadi.
AFP juga melaporkan hal serupa. Serangan Israel di Beirut yang menewaskan Nasrallah terjadi bersamaan dengan pidato Netanyahu di Majelis Umum PBB.
Kantor Perdana Menteri Israel kemudian menerbitkan foto yang diduga menunjukkan Netanyahu menyetujui serangan tersebut. Menurut The Times of Israel, foto tersebut tampaknya diambil ketika Netanyahu berada di hotelnya di New York sesaat sebelum menuju ke markas besar PBB dan memberikan pidato.
Berbicara di hadapan Majelis Umum PBB, di tengah pidatonya Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel telah menang melawan beberapa milisi “teroris” di Timur Tengah.
“Saya membawa pesan lain kepada Majelis Umum ini dan dunia di luar sana: kita menang,” kata Netanyahu di podium Majelis Umum PBB.
Hal ini disampaikan Netanyahu tak lama setelah Israel mengklaim berhasil membunuh Nasrallah melalui serangan udara di Beirut. Tak lama kemudian, Hizbullah juga mengonfirmasi kematian Nasrallah.
Selain Nasrallah, serangan udara Israel pada Jumat juga menewaskan pemimpin Hizbullah lainnya, Nabil Kaouk, serta brigadir jenderal komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) elit Iran.
(gas/rds)