Site icon Pahami

Berita Deret Cara Keji Israel Bunuh Para Bos Hamas: Sebar Racun-Rudal Mobil

Jakarta, Pahami.id

tentara Israel baru-baru ini dikatakan telah membunuh wakil kepala biro politik HamasSaleh Al Arouri, dalam serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut, Selasa (2/1) lalu.

Tindakan tersebut tidak diakui secara resmi oleh Israel. Namun, Negara Zionis sejak awal berjanji untuk melenyapkan para pemimpin Hamas di seluruh dunia, menyusul invasi kelompok perjuangan Palestina ke Israel pada 7 Oktober.

Jauh sebelum pembunuhan Al Arouri, Israel memiliki sejarah panjang dalam membunuh para pemimpin kelompok militan Palestina.


Laporan dari bahasa Arab baru, Israel membunuh sasarannya dengan berbagai cara brutal. Inilah cara brutal Israel membunuh pemimpin Hamas.

Ditembak di depan rumah

Komandan Brigade Al Qassam sayap bersenjata Hamas, Emad Akel, ditembak mati oleh pasukan Israel di luar rumahnya di Shuja’iyya pada tahun 1993.

Akel masuk dalam daftar anggota Hamas yang menjadi sasaran pasukan Zionis. Dia diburu karena kemampuan kamuflasenya yang luar biasa untuk menyergap tentara Israel, sehingga dia mendapat julukan “Si Hantu”.

Selama menjadi komandan brigade, Akel merupakan mentor Mohammad Deif, komandan Brigade Al Qassam saat ini.

Ketuk ponsel Anda dengan bahan peledak

Israel pernah membunuh seorang pemimpin Hamas menggunakan bahan peledak yang ditempelkan pada ponsel.

Yahya Ayyash, kepala pembuat bom dan komandan batalion Brigade Al Qassam di Tepi Barat, terbunuh dalam komplotan yang dilakukan oleh Shin Bet, badan kontra-intelijen Israel, pada usia 29 tahun.

Ayyash meninggal ketika ponselnya diledakkan dari jarak jauh setelah dia menerima telepon dari ayahnya.

Ayyash dikenal sebagai “Sang Insinyur”. Dia lulus dalam bidang teknik elektro dari Universitas Birzeit dan bertanggung jawab membuat bahan peledak yang digunakan dalam bom bunuh diri terhadap tentara Israel.

Pasang perangkat yang menyebarkan racun

Pendiri Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal, pernah ditanamkan alat di telinga kirinya oleh agen Mossad Israel yang mengirimkan racun yang bekerja cepat.

Meshaal memasangkan perangkat itu padanya saat agen itu mendekatinya dari belakang. Dia ingin pergi ke kantor saat itu.

Tindakan agen tersebut atas perintah langsung dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tahun 1997. Setahun sebelumnya, pada tahun 1996, Meshaal menjadi pemimpin kedua kelompok Hamas.

Setelah insiden pemasangan perangkat, agen Mossad ditangkap oleh petugas keamanan Meshaal. Saat itu, Meshaal selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Ia menggambarkan pengalamannya sebagai dentuman keras di telinga kirinya, diikuti sensasi sengatan listrik.

Beberapa jam kemudian, Meshaal terbaring koma dan harus memakai alat bantu hidup.

Raja Hussein dari Yordania kemudian mengancam akan membatalkan perjanjian antara Yordania dan Israel jika Netanyahu tidak segera memberikan obat untuk telinga Meshaal.

Netanyahu awalnya menolak, namun akhirnya setuju ketika Presiden AS Bill Clinton secara pribadi memintanya untuk menyerahkan obatnya. Clinton pada saat itu menjanjikan Netanyahu pembebasan agen Mossad yang ditangkap.

Dilanjutkan berikutnya…


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version