Jakarta, Pahami.id —
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menangkap total 7 tersangka teroris saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan ketujuh pelaku terorisme terafiliasi dengan dua jaringan berbeda, yakni Negara Islam Indonesia (NII) dan Ansharuh Daulah (AD).
Khusus kelompok NII, kata dia, keduanya ditangkap di wilayah Sumut oleh penyidik dan langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap.
Kedua tersangka sedang menjalani penegakan hukum terkait perannya dalam struktur organisasi NII. Keduanya ditangkap di Sumut, kata Mayndra dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/12).
Sedangkan untuk lima tersangka lainnya, katanya, ditahan di empat lokasi berbeda, yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua.
Berdasarkan perannya masing-masing, kata dia, kelima tersangka yang terlibat aktif melakukan propaganda dan mengajak masyarakat melakukan tindakan kekerasan.
“Pendukung Daulah (ISIS) aktif mempromosikan propaganda dan menyerukan tindakan kekerasan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Pol Syahar Diantono mengatakan Densus 88 Anti Teror Polri telah menangkap total 51 tersangka teroris sepanjang tahun 2025.
Sementara untuk pengungkapan kasus terkenal Densus 88 sepanjang tahun 2025, salah satunya terkait jaringan radikalisme di kalangan anak di bawah umur dengan rekrutmen online yang melibatkan lima tersangka teroris yang menyasar 110 anak di 23 provinsi.
“Menggagalkan 20 rencana penyerangan anak di bawah umur, dan menangkap tujuh tersangka terorisme dalam melindungi Nataru tahun ini,” jelasnya.
(tfq/anak-anak)

